#Popro (Pojok Propagandis)
Vivisualiterasi.com - Keberadaan pola asuh fatherless menjadi suatu hal yang niscaya terjadi dalam sistem kehidupan sekuler Kapitalisme. Mengapa?
Pertama karena rendahnya pemahaman orang tua akan kewajiban dan peran mereka dalam mengasuh dan mendidik anak sesuai dengan fitrah. Pola pendidikan dalam negara sekuler tidak menciptakan output yang memiliki kepribadian Islam sehingga wajar jika para orang tua tidak memiliki bekal ilmu yang cukup dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Seringkali mereka beranggapan tugas ayah hanya mencari nafkah sedangkan pengasuhan dan pendidikan anak diserahkan sepenuhnya kepada ibu.
Kedua, sistem ekonomi Kapitalisme menciptakan kesenjangan ekonomi yang cukup besar, harta hanya berkumpul pada segelintir orang dikarenakan tidak adanya sistem pembagian antara harta milik umum, negara, dan individu. Akibatnya lapangan kerja sangat terbatas, seringkali seorang ayah harus merantau jauh bahkan ke luar negeri demi mencari nafkah untuk keluarga. Komunikasi dan kedekatan terhadap anak pun berkurang.
Dalam Islam, negara berkewajiban menjamin tersedianya lapangan pekerjaan bagi para pencari nafkah. Harta milik umum akan dikelola sesuai syariat sehingga tidak ada monopoli dalam harta. Kesempatan untuk membuka lapangan pekerjaan terbuka lebar, daya beli masyarakat juga akan naik dikarenakan harta terdistribusi secara adil. Selain itu negara juga menyelenggarakan pendidikan berbasis akidah Islam yang mana selain menanamkan keimanan pada individu juga menanamkan tsaqofah Islam kepada peserta didik, termasuk hak dan kewajiban dalam berumah tangga.[] Ulif Fitriana


0 Komentar