(Aktivis Dakwah)
Padahal telah terbukti selama ini bahwa semua janji-janji manis dari ereka selalu berakhir dengan lebih banyak korban di pihak Gaza. Sangat jelas semua ini hanyalah tipu daya demi menenangkan komunitas internasional saja.
Tujuh puluh lima tahun sudah mereka mengendap di sana, bagai parasit yang semakin lama akan mematikan inangnya. Zionis telah menghancurkan segalanya, rumah, sekolah, rumah sakit, harapan dan masa kecil dirampas dari mereka, kehidupan mereka terus diusik, tidak ada ketenangan, tidak ada kedamaian.
Sayangnya, beberapa negara terutama yang mayoritas penduduknya adalah muslim justru mendukung solusi dua negara. Padahal ini merupakan sebuah pengkhianatan terhadap Palestina, karena sebuah tindakan penjajahan seharusnya dilawan, bukan malah diterima.
Diamnya negara-negara di dunia, terutama negeri kaum muslimin membuat Zionis semakin di atas angin. Dengan hati dingin, mereka baru-baru ini menyerang Rumah Sakit Nasser di Gaza. Penyerangan ini mengakibatkan tewasnya 15 orang, yang 4 di antaranya adalah jurnalis.
Ironis sekali, mereka sepertinya ingin membungkam setiap berita hingga dunia tak lagi mendengar kabar Gaza. Sayangnya belum ada tanggapan apapun terkait hal ini dari Israel maupun Perdana Menterinya. Padahal ini merupakan ajakan perang terhadap media, dan mencegah mereka melakukan tugas profesional yang akan menampakkan kejahatan Israel kepada dunia. Menurut data sejak tahun 2023, sudah lebih dari 240 jurnalis tewas akibat serangan Israel. (Beritasatu.com, 25/08/2025)
Bangsa-bangsa Arab terutama Mesir juga tak terlihat jelas, mereka dekat tapi tidak mampu memberikan pertolongan, hanya bisa mengutuk dan memakai topeng kepura-puraan, yang paling buruk, Mesir masih enggan membuka gerbang Rafah sampai hari ini, padahal dengan melewati gerbang tersebut bantuan bisa sampai pada penduduk Gaza . Mereka lebih memilih patuh kepada kafir penjajahan dibandingkan dengan saudara yang seiman.
Seluruh dunia sudah tahu kondisi kelaparan di Gaza, ratusan orang menjadi korban. Banyak orang dewasa, anak-anak hingga bayi yang meninggal akibat kelaparan, mereka ikut andil dalam bencana kelaparan yang menimpa penduduk Gaza saat ini. Dan bagaimana mungkin mereka harus menerima kenyataan bahwa penjajahnya kini bisa hidup damai di tanah mereka? Tanah yang didalamnya ada ribuan jenazah syuhada.
Hasil konferensi ini bahkan tidak sama sekali membahas tentang hukuman yang akan diterima Zionis, tetapi hanya menuntut sepihak agar Hamas tunduk dan mau menyerahkan kekuasaannya dan sebagai formalitas di mana nanti penjajahan akan terus berlanjut secara legal dan diakui dunia.
Jadi, ini bukanlah solusi yang akan menghilangkan segala pokok permasalahan yang mereka derita. Kebijakan ini hanyalah sebuah upaya Internasional untuk membungkan perlawanan Palestina.
Deklarasi tersebut menyamakan antara korban dan pelaku, karena mereka berada dalam konflik yang sama, padahal salah satu pihak dengan senjata canggih lengkapnya, sementara satu lagi hanya dengan batu dan perlengkapan seadanya demi memperjuangkan hidup mereka.
Mengapa para pemimpin negara Muslim tidak malu kepada Rasulullah saw. Padahal Rasul sangat mengecam orang yang mengaku beriman sementara dia membiarkan tetangganya kelaparan.
"Bukanlah Mukmin orang yang tidur dalam keadaan kenyang sementara tetangga disampingnya kelaparan, padahal ia tahu." (HR.Abu Ya'la)
Mereka mungkin selamat di dunia, tapi mereka lupa akan ada pengadilan terbaik di akhirat, di mana manusia tidak akan mungkin bisa melakukan manipulasi dan kecurangan, disana mereka akan diadili dengan seadil-adilnya, dan para penguasa muslim tidak akan mampu lari dari hadapan Allah Swt, mereka akan merasakan balasan dari pengkhianatan mereka terhadap Palestina khususnya warga Gaza.
Sadarlah wahai kaum muslimin, tidak ada yang bisa diharapkan dari PBB ataupun negara-negara Arab. Yahudi masih menancapkan kukunya dengan pongkah (sombong) sementara saudara kita sudah sangat-sangat menderita.
Hanya Jihad di bawah naungan negara Islam yang bisa menyelamatkan Gaza, hanya jihad yang mampu menghancurkan Zionis Yahudi, mereka bukan manusia sehingga tak bisa diajak bicara, biarlah pedang dan perang yang menghadapi mereka, seperti firman Allah Swt:
وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَالْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِۚ وَلَا تُقٰتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتّٰى يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِۚ فَاِنْ قٰتَلُوْكُمْ فَاقْتُلُوْهُمْۗ كَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ ١٩١
"Bunuhlah mereka (yang memerangimu) di mana pun kamu jumpai dan usirlah mereka dari tempat mereka mengusirmu. Padahal, fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Lalu janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangimu di tempat itu. Jika mereka memerangimu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir. " (QS. Al-Baqarah :191)
Wallahua'lam bishawab.[AR]
0 Komentar