Oleh Asri Suharsi, S.Sos
(Pemerhati Sosial)
Vivisualiterasi.com - Publik dikejutkan oleh sebuah tragedi memilukan yang datang dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kasus kematian Raya, seorang balita berusia empat tahun, menjadi sorotan nasional setelah terungkap bahwa tubuh mungilnya dipenuhi cacing gelang hingga ia menghembuskan napas terakhir. Peristiwa ini bukan hanya cerita duka sebuah keluarga, tetapi juga menjadi alarm keras yang membongkar berbagai isu kompleks, mulai dari masalah kesehatan anak, sanitasi lingkungan, kemiskinan hingga efektivitas layanan sosial di tengah masyarakat.(www.detik.com,25/8/2025)
Kronologi sakitnya Raya, balita usia 4 tahun yang terinfeksi ribuan cacing di tubuhnya hingga menyebabkan ia meninggal dunia. Setelah video kondisi seorang balita bernama Raya beredar luas di media sosial. Bocah berusia tiga tahun itu meninggal dunia dalam keadaan mengenaskan, dengan tubuh yang dipenuhi cacing gelang.
Peristiwa ini bukan hanya tragedi medis, melainkan juga cerminan rapuhnya sistem perlindungan anak di Indonesia. Rekaman CT scan yang dibagikan lembaga sosial Rumah Teduh memperlihatkan bagaimana parasit menyerang organ dalam tubuh Raya hingga membuatnya lemah tak berdaya. Saat menjalani perawatan di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, keluarganya menyaksikan langsung seekor cacing sepanjang 15 sentimeter keluar dari hidung Raya. Kondisi ini menjadi bukti betapa parahnya infeksi yang ia derita. (www.beritasatu.com,20/8/2025)
Kondisi tempat tinggal yang jauh dari layak dan support system keluarga lemah. Ayah sakit-sakitan, ibu OdenganJ. Raya lahir dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi dan mental. Orang tuanya, Rizaludin dan Endah, hidup dalam kondisi serba kekurangan. Rumah mereka sempat hancur sebelum akhirnya diperbaiki oleh warga sekitar. Keterbatasan ini membuat pengasuhan terhadap Raya tidak maksimal. Sehari-hari, ia sering bermain di kolong rumah panggung yang kotor dan dipenuhi kotoran ayam. Dari sanalah, penyakit perlahan masuk ke tubuh mungilnya.
Respon para pejabat dan pihak terkait mengenai kasus Raya baru muncul setelah kabarnya mencuat ke publik. Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani menyampaikan keprihatinan dan duka cita atas meninggalnya seorang balita akibat infeksi cacing di Sukabumi, Jawa Barat. Menurutnya, peristiwa tersebut menjadi tanda bahwa sistem perlindungan sosial belum menjangkau seluruh masyarakat. "Peristiwa ini harus menjadi alarm bagi kita semua, bahwa sistem perlindungan sosial dan kesehatan belum sepenuhnya menjangkau rakyat kecil. Kita tidak boleh menunggu tragedi serupa terulang untuk melakukan perbaikan," ujar Netty dalam keterangannya, Jumat (22/8/2025).(nasional.kompas.com,22/08/2025)
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi menyampaikan keprihatinan mendalam atas kasus ini. Menurutnya, kasus ini menjadi peringatan serius tentang pentingnya perlindungan hak-hak anak, terutama di bidang kesehatan, pengasuhan, dan lingkungan hidup yang layak
Fakta Kehidupan di Sistem Kapitalis Sungguh Ironis
Kasus Raya menjadi bukti bahwa pelayanan kesehatan di negeri ini belum mampu memberikan jaminan kesehatan bagi rakyatnya termasuk anak-anak. Kematian ananda Raya adalah alarm untuk mengingatkan bahwa kejadian tersebut jangan terulang kembali. Mengingat kasus kematian raya yang lambat penanganan medis adalah satu dari banyaknya kasus yang sama.
Mekanisme layanan kesehatan yang ada masih sebatas formalitas, prosedur yang rumit membuat layanan tidak bisa diakses oleh setiap orang. Jika menginginkan pelayanan kesehatan gratis maka rakyat harus memenuhi syarat dan pengurusan yang sebagian masyarakat merasa ribet karena harus sesuai permintaan dari pihak kesehatan. Belum lagi layanan kesehatan yang gratis tidak sesuai dengan pelayanan yang maksinal. Jika ingin pelayanan maksimal maka bisa mengurus BPJS yang berbayar dengan kelas yang tinggi atau tanpa mengunakan BPJS dengan berbayar cas lagi mahal. Oleh sebab itu sebagian besar rakyat tidak mampu menjangkau apalagi rakyat miskin. Makan saja susah, tarif listrik naik, pajak pun mencekik dan berbagai kebutuhan lainnya yang masih sulit terpenuhi karena harganya yang melambung tinggi.
Abainya negara dalam memberikan perlindungan bagi rakyat miskin dan lemah. Mereka dibiarkan hidup di kondisi sulit dan lingkungan yang tidak sehat. Sejak lahirnya BPJS maka tata kelola kesehatan bercorak liberal kapitalistik. Kasus Raya yang tidak memiliki BPJS dan lambatnya penanganan medis terbukti bahwa lemahnya negara dalam memperhatikan kesehatan rakyat. BPJS dibentuk tampak adalah pengalihan urusan kesehatan dari negara ke swasta. BPJS adalah BUMN yang sahamnya dimiliki oleh swasta. Dalam hal ini negara mengalihkan pengurusan kepada swasta padahal negaralah yang bertanggung jawab atas kesehatan rakyat dengan memberikan pelayan gratis tanpa memandang kelas.
Kondisi buruk ini merupakan dampak penerapan sistem kapitalisme. Mereka yang punya privilege yang bisa mendapatkan akses kesehatan dengan layak. Sedangkan rakyat kecil dibiarkan tetap sengsara tanpa ada rasa peduli terhadap nasib mereka. Bagi sistem ini,’’nyawa melayang’’ tersebab tidak membeli sejumlah pelayanan bukanlah persoalan besar. Hal tersebut dianggapkonsekuensi logis karena tidak mampu membayar pelayanan.
Pelayanan Kesehatan Dalam Islam
Kesehatan merupakan tanggung jawab negara. Negara wajib menjamin kesejahteraan dan menyantuni kalangan yang lemah. Dalam sistem islam, negara menjamin penuh pelayanan kesehatan. Negara berkuasa penuh dalam menjaga kesehatan dan melayani rakyat karena negara dalam islam memahami bahwa kesehatan dalam islam adalah kewajiban yang harus dijaga oleh institusi tersebut. Pelayanan kesehatan tidak akan diberikan oleh pihak swasta yang hanya mencari keuntungan. Karena negara memahami bahwa tanggung jawab pelayanan tersebut akan dimintai pertanggung jawaban kelak di hari akhirat.
Kondisi sosial masyarakat pun terjaga dalam Islam. Kepedulian di antara masyarakat akan terbangun sehingga seorang Muslim tidak akan membiarkan tetangga/saudaranya berada dalam kesulitan, mereka akan bersegera menolong. Karena masyarakat dalam sistem islam mempunyai aqidah yang kuat dari segi pemikiran, perasaan dan aturan yang islami maka ada rasa tanggung jawab antara masyarakat satu dan yang lainnya. Di dalam sistem islam masyarakat yang ada bukan hanya masyarakat islam tapi masyarakat dari agama lain. Hanya saja mereka sudah memahami untuk saling peduli karena pemahaman yang tersebar di masyarakat adalah pemahaman islam dimana semua manusia wajib untuk diberikan bantuan dan peduli terhadap sesama tanpa membedakan ras, agama dan yang lainnya.
Negara wajib menyediakan layanan kesehatan dengan fasilitas terbaik, gratis, serta prosedur yang mudah, sehingga dapat diakses oleh semua kalangan, sebagaimana sudah pernah terjadi di masa Khilafah. Semua ini ditunjang baitulmal sebagai kas negara yang kuat dan stabil. Jika dalam sistem demikrasi kapitalis defisit APBN menjadi sumber masalah. justru dalam islam, baitulmal akan menjadi solusi permasalahan. Wawlahu ‘alam bi showab.(Dft)
0 Komentar