#Popro (Pojok Propagandis)
Vivisualiterasi.com - Sulit rasanya merayakan kemerdekaan ketika masih merasa terjajah. Di negeri yang sering dibanggakan kemerdekaan atas perlawanan pada penjajah, tapi sayangnya pewarisnya tidak tahu diri. Para pahlawan dengan semangat merdekanya, rela berkorban demi masa depan anak cucunya. Namun sayang, harapan mereka tenoda oleh busuknya sistem kehidupan yang diambil oleh negeri ini.
Banyak yang salah paham: Katanya negeri ini 'negeri muslim' yang mereka kira negeri yang sudah islami. Padahal pernyataan itu salah besar. Tidak ada negeri yang menerapkan syariat Islam, lalu membiarkan uang rakyat digarong oleh segelintir manusia serakah. Tak mungkin para koruptor bisa bernapas di negeri ini. Tak mungkin para petinggi bisa naik mobil sementara rakyatnya masih harus hidup dari hutang ke hutang. Tak mungkin dalam negara islami, judol, prostitusi, miras, dan konten unfaedah bisa tumbuh subur.
Indonesia adalah negeri yang tanggung, "Islami gak mau, Komunis gak mau, Kapitalis gak mau, tapi maunya dicampur." Tentu hal itu akan kacau, seperti yang kita lihat sekarang.
Jika mereka mau jujur seperti yang sering di-notice oleh para petinggi negeri 'ekonomi Islam', mengapa tidak coba saja dipakai, bukan hanya untuk gimmick? Pakai saja seluruh hukum Islam dalam konstitusi, karena sudah mendapat label, tinggal wujudkan saja. Setidaknya agar tidak tanggung. Sudah 80 tahun merdeka, tapi belum dewasa juga karena masih bingung tentang jati diri. Lebih baik, pakai saja syariat Islam.[] Aubi Atmarini Aiza / Novelis


0 Komentar