#Popro (Pojok Propagandis)
Vivisualiterasi.com - Untuk kesekian kalinya baginda tercinta, Rasulullah Muhammad Saw dinista atas nama kebebasan berekspresi. Mestinya kaum muslimin sadar bahwa sistem kehidupan yang berlandaskan sekulerisme liberal hari inilah yang menjadi biang kerok tumbuh suburnya para penista dan leluasanya para pembenci tersebut dalam berulah. Padahal pengagungan kepada Allah dan
RasulNya berkaitan dengan masalah keimanan. Mengolok-olok atau bahkan mencela Allah dan RasulNya menyebabkan pelakunya bisa jatuh pada kekafiran.
Islam memiliki mekanisme yang tegas dan jelas dalam menjaga akidah. Para ulama sepakat (ijma’), bahwa orang yang mengina Nabi, layak mendapat hukuman mati, kecuali jika pelaku bersungguh-sungguh bertaubat maka ada perbedaan perlakuan dalam hal ini.
Ketiadaan institusi pelaksana Islam Kaffah yang berperan sebagai junnah (perisai) menjadikan kaum muslimin beserta keyakinannya berulang kali dihinakan. Oleh karena itu memperjuangkan tegaknya institusi pelaksana syari'at, Khilafah Rosyidah merupakan perwujudan kecintaan kepada Allah dan baginda Rasulullah.[] Ulif Fitriana
0 Komentar