Subscribe Us

FANTASI SEDARAH BUKTI RUSAKNYA SISTEM KAPITALISME

Oleh Mutmainah Nasir
(Aktivis Dakwah Nisa Morowali)

Vivisualiterasi.com-Masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan sebuah grup di Facebook bernama "Fantasi Sedarah", bagaimana tidak, grup ini memuat percakapan serta gambar-gambar terkait hubungan seksual sedarah atau inses.
Banyaknya foto anak-anak dan saudara kandung dalam grup tersebut, menjadi peringatan keras akan lemahnya pengawasan di dunia maya.

Polisi menyebutkan grup Facebook 'Fantasi Sedarah' dibuat sejak Agustus 2024. Sebanyak 32 ribu member bergabung dalam grup yang menyebarkan konten asusila itu."2024 Agustus itu sudah mulai grup ini. Kemudian, kurang lebih 32 ribu member(dalam grup)," kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji dalam jumpa pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, (detikNews, Selasa,21/5/2025).

Kasus ini berhasil diungkap oleh tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dan Direktorat Siber Polda Metro Jaya setelah grup Facebook 'Fantasi Sedarah' menjadi perbincangan publik karena kontennya yang mengandung pornografi.
Holy Ichda Wahyuni, selaku Pakar Anak Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, turut menyoroti bahwa kasus ini mencerminkan semakin tergerusnya ruang aman bagi anak di platform media sosial.

Keluarga harusnya menjadi rumah yang aman bagi penghuninya, malah dirusak oleh penghuni itu senidiri yang menyebabkan trauma yang berkepanjangan. keluarga yang seharusnya penuh cinta dan kasih sayang, malah menjadi pelampiasan nafsu birahi. Jika keluarga saja salah kapra dalam penyaluran rasa kasih sayang, lalu di mana lagi rasa cinta kasih murni itu?

Mengapa Ini Terjadi?

Hidup di sistem kapitalisme hari ini memang menjamin kasus kekerasan seksual terjadi di tengah-tengah kita, sebab akar masalahnya bukan hanya dilakukan oleh individu-individu yang rusak moral, tapi kejahatan ini sudah menjadi kebiasaan hingga akhirnya tersistematis. Belum lagi media yang mana menjadi senjata penyebaran pemikiran yang merusak dan sarana industrialisasi sehingga memberi kebebasan berperilaku bagi individu, sehingga manfaat tak lagi diperhitungkan. Konten-konten pornografi mudah diakses di internet turut menyumbang kekerasan seksual makin banyak.

Realita menjijikkan itu ttidak bisa diselesaikan hanya dengan sanksi hukum, sanksi sosial, rehabilitasi, ataupun seminar parenting dan sebagainya. Realita menjijikkan ini muncul sebagai akibat cara pandang kehidupan hari ini yang dipisahkan dari agama alias sekuler. Sistem Sekularisme melahirkan sistem Kapitalisme yang tolak ukurnya mengedepankan materi semata, termasuk kepuasan jasadiyah (fisik).

Sistem kapitalisme sekulerisme yang hari ini menjalar ketubuh kaum muslim yang berpandangan bahwa hubungan pria dan wanita merupakan hubungan seksualitas semata. Di negeri ini situs-situs porno bisa diakses dengan mudah oleh semua kalangan. Anak-anak yang tidak kontrol orang tua, orang tua dengan minimnya ilmu seakan tidak bertanggung jawab atas amanah yang Allah berikan. 

Di dalam sistem kapitalisme konten-konten pembangkit syahwat  seperti tulisan porno, video maupun foto banyak beredar yang membangkitakan naluri seksual untuk mencari kepuasan.
Juga pemicu syahwat seperti ikhtilat campur baur antara laki-laki dan perempuan tanpa hajat seperti di tempat rekreasi, di rumah-rumah, di tempat hiburan dan tempat lainnya sudah menjadi hal yang lumrah. Aktivitas ini bisa memicu terbentuk pemikiran dan fantasi kotor serta bisa merusak esensi ghariza nau’, kondisi inilah yang menciptakan fakta-fakta yang menjijikkan seperti grup fantasi sedarah di platform Facebook.
Keluarga yang seharusnya jadi ‘rumah’ bagi penghuninya malah jadi sasaran pemuas nafsu.

Islam Sebagai Solusi

Allah Subhanahu Wata’ala menciptakan manusia sudah satu paket dengan nalurinya (gharizah). Tujuannya supaya diantara manusia salaing berkasih sayang. Sebagaimana firman Allah SWT didalam surah Ar-Rum : 

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةًۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ 

Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. 

Perasaan kasih sayang sangat dibutuhkan dalam suatu hubungan baik itu hubungan anak dengan orang tua, pasangan, saudara ataupun kepada sesama agar berjalan secara ma’ruf.
Konsep kasih sayang yang sesuai dengan fitrah manusia dan saling mencintai karna Allah.

Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya orang-orang yang saling mencinta, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar”
Lalu ada yang bertanya “siapa mereka itu?” “Mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karna Allah ‘Azzawajalla”. (HR. Ahmad) 


Seperti inilah cara yang benar dalam penyaluran gharizah nau’. Ayah dan ibu memberikan kasih sayang dan perhatian yang tulus terhadap anak-anaknya sekaligus menjadi teladan dalam menjalankan tanggung jawab nya sebagai hamba Allah dan menjaga dengan baik amanah yang dititipkan kepada mereka.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ 

Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
(At- Tahrim : 6)

Di dalam Daulah Khilafah, kasus inses tidak akan ditemukan karna Daulah Khilafah membentuk keimanan dan ketakwaan dengan sistem pendidikan berbasis akidah. Orang tua yang dititipkan anak oleh Allah kepadanya paham betul tanggung jawabnya dan menjaga akidah anak dengan sebaik mungkin.

Kemudian negara juga memantau setiap peredaran informasi di tengah-tengah umat, memastikan konten-konten yang membangkitkan syahwat tidak beredar dan negara menjaga suasana keimanan di tengah-tengah umat. 
Negara membuat regulasi supaya informasi yang ada hanya sesuai dengan tujuan negara yaitu untuk mensyiarkan Islam.

Dalam Daulah Islam juga adanya masyarakat yang beramar Ma’ruf nahi munkar, sehingga menjaga masyarakat dari kemaksiatan. Dalam Daulah, akan diberikan sanksi tegas bagi yang melanggar syariat. 

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا 
Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.


قال رسول الله ﷺ: «من وقع على ذاتِ محرمٍ فاقتلوه
“Barang siapa berbuat zina dengan perempuan mahramnya, maka bunuhlah dia.” (HR Ahmad, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Hakim)

Namun pandangan ini hanya akan bersifat subjektif jika tidak diterapkan oleh negara, maka dari itu syariat menetapkan sebagai institusi pelaksana dan penjaga (junnah) . Negara Islam yaitu Daulah Khilafah akan memastikan sistem pergaulan berjalan  sesuai dengan syariat Islam. Daulah Khilafah juga menjamin tidak akan ada konten-konten, pola pikir atau aktivitas yang memicu terjadinya pemenuhan syahwat yang salah, dengan begitu pemikiran inses tidak akan meluas bahkan tidak muncul dan masyarakat hidup dengan cinta kasih yang murni karna Allah. Wallahu alam bishowwab. [PUT]


Posting Komentar

0 Komentar