Subscribe Us

KRIMINALITAS MENINGKAT, MENGAPA BISA?

Oleh Khusnawaroh 
(Pemerhati Umat)

Vivisualiterasi.com- Beragam peristiwa kriminalitas terjadi di berbagai daerah, salah satunya di DKI Jakarta, Polda Metro Jaya menangkap tersangka pembunuhan di Jakarta Utara. 

Kemudian, Anggota DPRD DKI minta copot ASN yang memperalat PPSU untuk pinjaman online. Kemudian,  terjadi penganiayaan yakni polisi tangkap lima pelaku penganiayaan bersenjata tajam.

Selain itu, Kapolsek Metro Tamansari Polres Metro Jakarta Barat Kompol Adhi Wananda di Jakarta, mengatakan, pengeroyokan tersebut terjadi atas motif cemburu dari tersangka WWT kepada mantan pacarnya Y (30) yang sudah berpacaran dengan korban H selama satu bulan.  (ANTARA, 10/7/2023)

Berbicara tentang kriminalitas memang sungguh sangat mengerikan di negeri ini. Manusia telah kehilangan rasa cinta kasih hingga tega melakukan hal yang kejam dan rendah bagai binatang. Membunuh hingga memutilasi bagian tubuh manusia. Korban pun bisa dari keluarga bahkan darah daging sendiri. Benar-benar manusia telah kehilangan akal pikiran mereka. 

Begitu mirisnya kehidupan saat sekarang, hanya karena utang, kesalahpahaman, cemburu, nyawa yang menjadi korban. Jaminan keamanan oleh negara seakan telah rapuh. Menelaah dari motif pembunuhan yang terjadi, tentunya banyak faktor yang menjadi penyebabnya, yaitu salah satunya adalah lemahnya keimanan seseorang. Keimanan dan ketakwaan adalah kunci utama untuk kita menjadi manusia yang baik dan benar sebuah nasehat mengatakan bahwa keimanan dan ketakwaan atau ilmu agama adalah sesuatu yang sangat berharga yang dapat menjaga kita. Berbeda dengan harta yang butuh  penjagaan kita. Artinya, menciptakan keimanan dan ketakwaan serta menjaganya adalah wajib bagi kita baik individu, keluarga, masyarakat dan negara.

Sekulerisme dalam kehidupan ini memang sangat besar dampak keburukannya bagi manusia. Sistem hidup yang mengatur manusia saat ini dapat mengubah manusia menjadi buta mata, hati dan akal pikiran, menjadikan manusia rakus dan kejam. Tidak lagi takut azab neraka, tidak percaya bahwa akan ada  hari pembalasan. 

Selain itu, kemiskinan yang mendera dari waktu ke waktu di negeri ini tak kunjung teratasi, bbahkan semakin meningkat jumlahnya. Kemiskinan ditambah Biaya hidup yang semakin tinggi membuat manusia gelap mata untuk melihat suatu kebenaran, mulai dari biaya Sandang, pangan, papan, pendidikan , kesehatan, BBM dll. Ini semua juga termasuk faktor yang sangat berpengaruh terhadap meningkatnya kriminalitas. Di sisi lain, masyarakat selalu dibayang bayangi dengan pola hidup konsumtif dan hedonis yang membuat masyarakat sangat sulit untuk menerapkan hidup sederhana dan qona'ah. Sehingga rela berhutang puluhan bahkan ratusan juta demi memenuhi hawa nafsu.

Di samping itu, pemberantasan kriminalitas yang dilakukan oleh penegak hukum sejatinya telah dilakukan namun sayangnya faktor lemahnya penegakan hukum yang tidak menjerakan dan tebang pilih yang sangat nampak terjadi hal ini juga sangat berpengaruh terhadap meningkatnya kriminalitas.  Betapa tidak, pelaku ketika keluar dari penjara banyak yang tidak menunjukkan kesadaran diri bahwa ia benar-benar telah bersalah. Seharusnya negara mampu menjamin keamanan bagi masyarakatnya sehingga kriminalitas tidak selalu terjadi.

Tetapi pada kenyataannya, negara dalam sistem kapitalisme memang seakan tak sanggup untuk menciptakan keamanan pada rakyatnya. Berawal dari gagalnya negara dalam menjamin kesejahteraan. Berbeda dengan sistem Islam, sebab Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur seluruh aspek dalam kehidupan. Sehingga segala faktor yang dapat menjadi pemicu terjadi meningkatnya kriminalitas akan dengan mudah teratasi. 

Dalam Islam keimanan dan ketakwaan masyarakat akan senantiasa diciptakan dan dijaga dengan bukti rasa cinta kepada sesama amal ma'ruf pun selalu dilaksanakan dan merupakan suatu kewajiban. Saling mengingatkan dari seluruh lapisan baik kepada individu, keluarga, masyarakat dan negara. Sehingga terwujud masyarakat yang punya rasa takut kepada Tuhan-nya. 
 
Dari segi ekonomi, negara dalam sistem Islam akan menjalankan perekonomian berdasarkan apa yang telah disyariatkan dalam Al-Quran dan Sunnah sehingga keberkahan akan senantiasa terasa hingga ke penjuru dunia. Kesejahteraan terwujud, kemiskinan tak akan melanda, sebab negara menjamin kebutuhan setiap masyarakat. Hukuman dalam Islam pun sebagai penebus dosa di akhirat bagi para pelaku. Sehingga, pelaku kejatahan yang telah dihukum oleh negara Khilafah, maka akan terhindar siksaan di akhirat. 

Firman Allah, "Barangsiapa melepaskan (hak qisas)nya, maka (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang zalim." (QS. Al-Maidah: 45)

Kemudian Islam memiliki sistem hukum yang tegas dan juga adil, serta memberi efek jera bagi para pelaku tindak kriminalitas, baik bagi pelaku maupun bagi orang lain. Sebab, sanksi Islam disaksikan oleh semua rakyat, hingga mereka akan merasa jera untuk melakukan kejahatan tersebut. Dalam Islam, pelaku pencurian akan dihukum potong tangan dan membunuh akan dihukum qishas, berzina akan dihukum rajam atau diasingkan ke daerah lain dan masih banyak hukuman-hukuman lain dalam Islam untuk setiap tindak kejahatan. Dan itu semua akan dilaksanakan oleh negara dengan tegas dan tanpa adanya kompromi dengan pihak manapun. Dengan dijalankannya atau mengambil Islam secara menyeluruh, maka akan dapat meminimalisir tindak kriminalitas dan akan menjamin keamanan bagi seluruh umat manusia. 

Sudah saatnya kita memilih sistem Islam sebagai sistem hidup yang pasti akan membawa kita pada kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Wallahu a'lam bish-shawab. [AR]


Posting Komentar

0 Komentar