Vivisualiterasi.com- Skrining dan pemeriksaan penyakit sifilis terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung guna mendeteksi secara dini untuk melakukan pencegahan dan pengobatan. "Jadi pemerintah ingin menguak fenomena gunung es dengan cara melakukan skrining atau pemeriksaan sebanyak-banyaknya. Makanya kalau ada daerah yang kasusnya sedikit karena skriningnya sedikit, ya jangan bangga," ujar Anhar kepada CNN Indonesia.
Di tengah wabah covid-19 pada 2020 hingga 2022 yang membuat rata-rata semua kegiatan WFH ada kemungkinan peningkatan hubungan seksual di masyarakat perkotaan yang dilakukan dalam keadaan tidak aman.
Berdasarkan data, pada tahun 2020 ada 11.430 orang yang diperiksa, ditemukan 300 orang yang positif sifilis. Kemudian pada 2021, ada sebanyak 12.228 orang yang diperiksa, dan ditemukan 322 orang yang positif sifilis. Lalu pada 2022, pemeriksaan dilakukan meningkat menjadi 30.311 orang, dan ditemukan 881 orang positif sifilis.
"Jadi setiap tahunnya dari 2020 sampai 2022, terjadi positivity rate atau peningkatan sebesar tiga persen," ujar Anhar.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil galau, karena skrining hanya dilakukan di kota besar. Jika dilakukan menyeluruh, kemungkinan temuan kasus akan lebih tinggi daripada data saat ini. Karena pemeriksaan hanya dilakukan di fasilitas kesehatan dan klinik yang menyelenggarakan IMS (Infeksi Menular Seksual), bukan hasil dari survei di lokasi tertentu apalagi hingga ke pelosok pedalaman.
Ia melakukan upaya maksimal seperti mendistribusikan obat untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit sifilis. Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk menghindari pola atau gaya hidup yang punya potensi pada penyakit seksual.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum melalui hubungan seksual. Apalagi jika sering berganti pasangan atau melakukannya sesama jenis. Penyakit ini dapat menular dan membahayakan ibu hamil terhadap janinnya yaitu sebesar 67% berakhir dengan abortus (lahir mati).
Tambal Sulam Penanganan
Langkah nyata yang dilakukan pemerintah ini merupakan hal yang positif. Akan tetapi, penanganan yang dilakukan sebetulnya tidak efektif. Karena sistem saat ini hanya menyambung benang dan menambal permasalahan yang ada dan tetapi tidak bisa menyulam kain hingga ke akarnya dan mengganti hukum dengan hukum Allah.
Penerapan sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) membuat mereka hanya menikmati kesenangan sesaat di dunia dan tidak mau diatur dengan hukum Allah sehingga mereka melupakan kehidupan di akhirat kelak.
Salah pergaulan atau zina dianggap wajar dan tak ada hukuman yang setimpal sesuai syariat Islam. Sesuai hukum dan aturan yang ada seperti saat ini didasarkan pada kekuatan uang (kapitalisme) dan prinsip suka sama suka. Akibatnya bukan ketertarikan pada lawan jenis lagi, melainkan suka ke sesama jenis.
Hal tersebut bisa mengundang bencana besar bagi masyarakat. Rasulullah saw pernah bersabda, "Jika zina dan riba tersebar luas di suatu kampung, maka sungguh mereka telah menghalalkan atas diri mereka sendiri azab Allah." (HR. al-Hakim, al-Baihaqi dan ath-Thabrani).
Ini membuat murka Allah kepada kaum L98T seperti dalam QS. al-Syu'ara ayat 165-166.
"Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia (berbuat homoseks). Dan kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istri kamu? Kamu (memang) orang-orang yang melampaui batas."
Solusi Islam
Islam mengatur kehidupan dengan sempurna. Hubungan sesama manusia (habblum minannas) sangat dijaga oleh syariat Islam sehingga laki-laki dan perempuan dalam kehidupan secara menyeluruh (kafah). Negara yang menaungi aturan tersebut bernama Khilafah yang akan dipimpin khalifah.
Semoga kita adalah pejuang dalam barisan yang sedang memperjuangkan tegaknya kembali Khilafah di muka bumi ini. Allahu Akbar. Wallahu A'lam Bish-shawab.[Irw]


0 Komentar