Subscribe Us

KEMISKINAN MENINGKAT, PENJUALAN ORGAN MAKIN MARAK 

Oleh Ermawati
(Aktivis Dakwah dan Penggiat Literasi)


Vivisualiterasi.com - Belakangan ini di masyarakat, tumbuh subur perdagangan organ manusia. Hal itu karena cuan yang didapatkan cukup besar. Sehingga banyak yang tergiur untuk melakukannya.

Mereka terobsesi dengan transaksi jual beli organ tubuh yang dilihat di internet serta tergiur untuk mendapatkan sejumlah uang, 2 remaja di Makassar tega menculik dan membunuh anak 11 tahun bernama Fadli. Pelaku AR (17) dan AF (14), membunuh korban di sebuah rumah. Sebelumnya mengajak korban untuk membantu membersihkan rumahnya di Jalan Ujung Bori. Ketiganya lalu menuju rumah AR di Jalan Batua Raya 14 untuk dieksekusi. (detikSulsel.com, 11/01/2023)

Dengan keadaan perekonomian seperti sekarang ini, seolah sudah kehilangan akal sehat akal. Kebanyakan dari mereka tak berpikir kembali dalam bertindak terutama dalam mencari rezeki. Halal atau haram tak menjadi sandaran utama mereka. Yang penting, bagaimana caranya agar semua kebutuhan hidup mereka terpenuhi? Walaupun dengan jalan pintas, yaitu menghabisi nyawa seseorang untuk dijual organ tubuhnya. Seperti yang dilakukan oleh kedua remaja di Makassar.

Sungguh miris memang apa yang terjadi di tengah masyarakat saat ini, mengingat kebutuhan hidup yang serba mahal dan mendesak serta sulitnya lapangan pekerjaan. Sehingga mendorong mereka untuk melakukan perbuatan di luar nalar dan logika kemanusiaan. Semua itu hanya demi memenuhi pemuasan kebutuhan mereka. Inilah yang menjadikan maraknya penjualan organ tubuh manusia.

Sistem kapitalis dengan asas sekuler, menjadikan kehidupan dilandaskan pada keuntungan serta materi. Termasuk juga memisahkan agama dari kehidupan sehingga manusia berjalan sesuai dengan pemikirannya. Tidak pula memberikan pemahaman bertindak serta bertingkah laku. Ditambah dengan menakut-nakutin mereka agar tidak mengambil aturan yang berasal dari Sang Pencipta. Pada kita semua paham bahwa kelak seluruh perbuatan kita akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di Yaumil Akhir. 

Sistem saat ini pun hanya berupaya bagaimana cara agar seseorang bisa mendapatkan uang dengan sebanyak-banyaknya, tanpa memikirkan halal dan haramnya perbuatan mereka serta rida Allah. Sehingga banyak orang yang salah jalan dalam mencari rezeki. Mereka hanya memikirkan kenikmatan sesaat tanpa melihat akibat apa yang terjadi dan kerusakan jika melakukan hal yang melanggar hukum, terlebih lagi hukum agama.

Negara yang abai terhadap kehidupan rakyatnya tak perduli nasib orang yang dipimpinnya. Bahkan saat ini banyak orang yang tak mempunyai pekerjaan. Belum lagi harga semua kebutuhan sangatlah mahal, pemerintah tidak memberikan solusi dan jalan keluar. Hanya membebani rakyat dengan segala peraturan dan kebijakan tanpa memikirkan penderita rakyatnya. Sehingga yang rakyat rasakan adalah kehidupan kian terjepit. Dan akhirnya mengambil jalan pintas untuk bisa bertahan hidup dan tak peduli apakah itu halal atau haram. Selama keuntungan yang mereka peroleh dapat terpenuhi, maka kepuasan hidup bisa mereka dapatkan.

Kemiskinan yang meningkat menjadikan maraknya penjualan organ tubuh manusia. Tetapi negara seakan tak peduli bagaikan menutup mata dan telinga. Kejahatan ini kian subur di dalam masyarakat. Keamanan dan kesejahteraan rakyat seakan tiada artinya bagi negara karena tidak ada solusi untuk keluar dari masalah ini. Seharusnya pemerintah membuka lapangan pekerjaan agar rakyat punya penghasilan, sehingga tidak tertekan dengan kehidupan yang miskin.

Dan penjualan organ tubuh manusia akan terus terjadi kalau tidak ada tindakan dari negara, karena masalah ini adalah tentang keselamatan dan keamanan seluruh rakyat yang merupakan kewajiban negara untuk melindungi seluruh hajat hidup rakyatnya. Tetapi dalam sistem kapitalis ini apakah mungkin keamanan itu akan didapatkan rakyat jika sistem hari ini saja tidak mampu menyelesaikan semua masalah?

Ł…َŁ†ْ ŁˆَŁ„ِŁŠَ Ł…ِŁ†ْ Ų£َŁ…ْŲ±ِ Ų£ُŁ…َّŲŖِŁŠْ Ų“َŁŠْŲ¦ًŲ§ ŁَŲ±َŁَŁ‚َ ŲØِŁ‡ِŁ…ْ ŁَŲ±َŁَŁ‚َ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ ŲØِŁ‡ِ ŁˆَŁ…َŁ†ْ ŁˆَŁ„ِŁŠَ Ł…ِŁ†ْŁ‡ُŁ…ْ Ų“َŁŠْŲ¦ًŲ§ ŁَŲ“َŁ‚َّ Ų¹َŁ„َŁŠْŁ‡ِŁ…ْ ŁَŲ¹َŁ„َŁŠْŁ‡ِ ŲØَŁ‡ْŁ„َŲ©ُ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ Ł‚َŲ§Ł„ُŁˆْŲ§ ŁŠَŲ§ Ų±َŲ³ُŁˆْŁ„َ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ ŁˆَŁ…َŲ§ ŲØَŁ‡ْŁ„َŲ©ُ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ Ł‚َŲ§Ł„َ Ł„َŲ¹ْŁ†َŲ©ُ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ

“Siapa saja yang menangani suatu urusan umatku, lalu dia bersikap baik kepada mereka, maka Allah akan bersikap baik kepada dirinya. Siapa saja yang menangani urusan umatku, lalu dia menyulitkan mereka, maka bagi dia ada bahlah Allah.” Para Sahabat bertanya, “Apakah bahlah Allah itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Laknat Allah.” (HR Abi ‘Awanah)

Solusi dalam Islam, negara akan memberikan lapangan pekerjaan yang banyak untuk rakyat, agar laki-laki atau kepala rumah tangga berkerja dan mempunyai penghasilan, serta tugas ibu dirumah untuk mengurus dan membimbing anak-anak. Agar menjadi anak salih dan salihah. Sehingga jumlah kemiskinan berkurang, begitu pula kejahatan tidak bertambah dan meningkat dalam setiap harinya. Hal itu karena rakyat merasa diperhatikan oleh negara dan mengurusi kebutuhan hidup mereka.

Jadi, sudah saatnya rakyat sadar akan jelek dan rusaknya sistem hari ini. Yang tak mampu memberikan perlindungan keamanan dan kesejahteraan kepada rakyatnya. Rakyat sudah dibuat pusing dengan persoalan kebutuhan hidup sehari-hari yang mahal. Hari ini, rakyat pun ketakutan karena meningkatnya kejahatan ditengah-tengah masyarakat, khususnya penjualan organ tubuh manusia. Karena umat hari ini butuh bukti, bukan janji. Rakyat butuh pemimpin yang dapat melayani dengan baik dan itu hanya didapat jika pemimpin menjalankan syariat Islam dengan kafah. Serta menegakkan seluruh hukum syari'at Islam di atas muka bumi ini sehingga tercapailah kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera di bawah naungan khilafah. Wallahu'alam bishshawab. [Mly]

Posting Komentar

0 Komentar