Subscribe Us

PENAKLUK ITU MULAI HILANG, KAUM LETOY MULAI MENDOMINASI 

Oleh Dafit S.tr.T 
(Editor Vivisualiterasi.com) 


Vivisualiterasi.com- Mungkin saya akan sedikit menyingung kisah para penakluk di zaman Rasulullah hingga para sahabat. Kemudian dilanjutkan oleh para tabiin. Kisah perjuangan ini harus terus diceritakan, agar menularkan semangat yang sangat luar biasa dalam menyebarkan dakwah Islam. 

Rasulullah ditanya oleh seorang sahabat. ''Ya Rasul, mana yang lebih dahulu jatuh ke tangan kaum Muslimin, Konstantinopel atau Romawi?'' Nabi menjawab,' "Kota Heraklius (Konstantinopel). (HR Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim) 

Sejarah penaklukan konstantinopel merupakan cerita heroik umat Islam yang harus terus diceritakan. Sejarah yang seharusnya menjadi inspirasi bagi kaum pemuda untuk terus berjuang dalam mengembangkan dakwah Islam. Sesulit apapun rintangan dakwah itu. 

Kita jangan kalah dengan sosok sahabat nabi yang bernama Abu Ayub Al-anshori. Diumur yang sudah tak muda lagi, beliau ikut dalam pertempuran penaklukan benteng terkokoh pada zamannya. Sakit bukan menjadi penghalang baginya agar bisa menaklukan benteng itu. Namun sebelum konstantinopel ditaklukan, beliau telah dipanggil oleh Sang Pencipta. Dan beliau berwasiat untuk dikuburkan dekat pintu gerbang konstantinopel. 

Wahai pemuda, tidakkah kalian iri dengan para pendahulu? Masih ingatkah pada seorang pemuda yang tetap teguh mempertahankan keislamannya walaupun tubuhnya ditindih oleh sebuah batu besar? Ali yang rela melindungi Rasulullah dari incaran kaum kafir Qurais. Ini hanya sedikit cerita dari perjuangan para sahabat dalam memperjuangkan Islam. 

Seharusnya di era modern ini, banyak melahirkan sosok-sosok tangguh bukan 'letoy'. Sosok yang selalu menjadi garda terdepan dalam dakwah, tidak mengenal lelah, dan mampu memberikan yang terbaik untuk dakwah. Sebagaimana para pendahulu kita dulu. 

Hanya saja, kini para pemuda mulai kehilangan arahserta ingin menciptakan sebuah peradaban. Akan tetapi bukan seperti peradaban para pendahulu. Peradaban yang ingin diciptakan sesuai keinginan mereka. Jadi tak heran jika sosok letoy, malas, hingga bodoh mulai dilahirkan. Inikah generasi yang diinginkan umat? 

Baru-baru ini dan menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial. Dimana para generasi yang seharusnya menjadi harapan, malah membuat sesuatu yang dinilai tidak pantas untuk dipamerkan. 

Dikutip dari suara.com (22/07/2022), akhir-akhir ini istilah Citayam Fashion Week menjadi viral di kalangan masyarakat termasuk warganet di sosial media. Keberadaannya menuai pro dan kontra. Sebagian orang terganggu dengan adanya fenomena ini. Namun tak sedikit yang memberi pujian dan dukungan atas trend fashion show di Citayam.

Namanya adalah Citayam Fashion Week, dimana para remaja memamerkan pakaian mereka. Tidak sedikit yang memperlihatkan aurat mereka. Bahkan yang sangat disayangkan, sebagian dari mereka ini masih berumur di bawah 17 tahun. 

Area Taman Stasiun MRT Dukuh Atas-Sudirman, Jakarta Pusat tengah viral di media sosial lantaran dibanjiri para ABG (anak baru gede) dari pinggiran Jakarta, sehingga kerap disebut sebagai 'Citayam Fashion Week'. Sebutan ini muncul karena area tersebut rutin menjadi tempat nongkrong dan saling memamerkan gaya busana unik para remaja dari berbagai daerah pinggiran Ibu Kota seperti Citayam dan Bojong Gede. Sayangnya, aktivitas nongkrong para remaja dan pengunjung Area Taman Stasiun MRT Dukuh Atas belakangan banyak disorot karena meninggalkan bekas sampah termasuk puntung rokok. Persoalan lainnya adalah sebagian dari para perokok masih di bawah umur. (detik.com, 07/2022)

Jadi sangat tidak heran, inilah potret suram kehidupan para remaja masa kini. Apakah kita masih merindukan sebuah peradaban yang maju jika kondisi remaja seperti ini? 

Tentu bukan sebuah peradaban yang akan muncul, melainkan kehancuran generasi-generasi Islam. Inilah pentingnya bagi umat untuk terus menyampaikan dakwah Islam agar mampu melahirkan generasi-generasi penakluk yang baru bukan generasi letoy lagi. 

Inilah kondisi umat yang makin hari kian memprihatinkan, akibat tidak diterapkan secara kafah syariat Islam. Sehingga tidak heran akan melahirkan generasi kaum letoy. 

Maka dari itu dakwah harus terus digencarkan, memahamkan kepada mereka agar memahami fitrahnya sehingga tidak menjadi seperti orang-orang yg kebingungan. Kasus Citayam fashion week memberikan sebuah tamparan bagi umat, dimana dakwah Islam harus terus digencarkan agar mampu menjangkau adik-adik kita yang hari ini sedang mencari jati diri. Kita berkewajiban saling mengingatkan, mengarahkan, dan membina agar mereka memahami Islam. 

Inilah urgensi kenapa kita harus diatur dengan syariat Islam. Karena penerapan Islam secara kafah akan menjadi solusi paling kongkret untuk menyelesaikan masalah umat hari ini. Wallahu'alam Bis'howab. [Ng]

Posting Komentar

0 Komentar