Subscribe Us

DEMOGRAFI KAPITALIS VS KHILAFAH ISLAM

#Popro (Pojok Propagandis)


Vivisualiterasi.com- Beberapa waktu yang lalu Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda menyampaikan perihal perlunya kesadaran warga untuk mengikuti program KB. Hal itu karena manfaatnya cukup besar yaitu dapat menekan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesejahteraan.

Sebagai gambaran program sejuta akseptor yang dicanangkan pemerintah pada tahun lalu bisa tercapai. Hal ini berdampak pada pola pikir masyarakat Indonesia, khususnya Kota Palembang pasti menganggap bahwa jika ingin hidup sejatera maka cukup 2 anak saja.

Lantas apakah dengan mengurangi demografi penduduk pasti akan membuat masyarakat sejahtera? Jelas tidak, karena bukan masalah utama ketidaksejateraan masyarakat saat ini. Kita lihat bahwa negeri ini kaya SDA (Sumber Daya Alam). Namun pengelolanya bukan negara melainkan swasta. Padahal di Sumatera Selatan, tambang batu bara yang terletak di Kabupaten Lahat mampu menghidupi masyarakat Sumsel. Andai SDA yang ada dikelola negara untuk kebutuhan rakyatnya, bukan pribadi. Pasti masyarakatnya sejahtera meskipun penduduknya banyak. 

Namun apalah daya kalau negara menerapkan sistem kapitalis. Kesejahteraan itu mustahil didapatkan karena asasnya saja manfaat dan meraih keuntungan sebesar-besarnya. 

Lantas bagaimana dengan sistem khilafah? Khilafah justru menyambut bonus demografi tersebut. Dan juga banyak generasi muda adalah baik, asalkan dibina. Dan kesejahteraan tidak ada hubungannya dengan jumlah penduduk. Solusi dari bonus demografi bukan menekan laju pertambahan penduduk namun dengan mengurusi generasi supaya menjadi generasi peradaban yang maju. (Pitri Agustina / Penulis Ideologis)

Posting Komentar

0 Komentar