Subscribe Us

TEMPAT ANGKER ATAU KERAMAT DALAM PANDANGAN ISLAM

Oleh Nur Hayati
(Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Aktivis Dakwah Muslimah)


Vivisualiterasi.com- Guys, hayo siapa nih yang pernah melewati tempat angker? Hm, pastinya sebagian besar di antara kita pernah, ya. Biasanya, apa sih yang kita rasakan kalau berada di tempat tersebut? Waduh, pasti merinding banget ya dan jantung terasa berdegup kencang. Dengan kondisi yang seperti ini, kita bakal memikirkan hal yang aneh-aneh. Iya, entah memikirkan bayangan hantu dan sebagainya. Di sinilah ketakutan dan keberanian kita benar-benar diuji, guys. 

Telah jamak diketahui, banyak orang-orang di sekitar kita memberikan perlakuan tertentu ketika berada di tempat angker tersebut. Pasalnya, orang-orang yang meyakini akan adanya hal gaib begitu menghormati keberadaan mereka. Sebut saja, dalam beberapa adat istiadat kedaerahan, meyakini bahwasanya nenek moyang terdahulu mengatakan ketika berada di tempat angker harus membunyikan klakson kendaraan terlebih dahulu dan masih banyak lainnya. Hal ini dipercaya sebagai salah satu cara meminta izin pada si penunggu alias makhluk gaib. 

Tapi guys, seorang muslim harus jeli akan permasalahan tersebut. Kita sebagai makhluk yang Allah bekali akal, tidak boleh mentah-mentah langsung menerima dan melaksanakannya. Kalau kita berpikir dengan logika kita, apa hubungannya klakson dengan hal gaib? Bukankah fungsi klakson sebagai alat komunikasi antar kendaraan? 

Membunyikan klakson dengan sengaja, sebagai bentuk menghargai adat dengan dalih supaya diberikan perlindungan dan keselamatan dalam perjalanan oleh si makhluk gaib. Maka inilah yang harus dikaji secara mendalam.

Sebagai seorang muslim, tentunya satu-satunya tempat perlindungan dan pertolongan hanya kepada Allah. Sebab, Allah adalah raja langit dan bumi. Meminta perlindungan kepada jin akan membuat jin tersebut merasa sangat sombong dan angkuh. Bahkan, kemungkinan untuk diganggu olehnya pun berpeluang besar. 

Hal ini sebagaimana dengan firman Allah dalam QS. Al-Jin ayat 6, “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah mereka kesalahan.” 

Dalam kitab-kitab tafsir disebutkan, kronologi turunnya ayat tersebut (asbabun nuzul) adalah karena kebiasaan para saudagar di zaman jahiliyah yang bila melalui lembah atau bukit, selalu minta perlindungan (permisi) kepada jin penghuni lembah tempat tersebut. Mereka takut kalau tidak melakukan itu, hidupnya akan celaka. Padahal sebenarnya para jin lembah itu takut saat mereka mau lewat. Karena manusia ternyata takut, jin jadi sombong atas manusia.

Guys, kita tidak perlu khawatir jika berada di tempat angker tersebut. Marabahaya atau keburukan yang terjadi pada diri kita sepenuhnya berada dalam kuasa Allah. Demikian halnya kebaikan-kebaikan yang terdapat pada diri kita, sejatinya atas pertolongan Allah yang memberikan kemudahan. So, jangan takut jika kita tidak melaksanakan adat tersebut sehingga kita mengira akan diganggu. Jika kita berdoa dan menjadikan Allah sebagai satu-satunya sandaran. Insyaallah jika Allah tidak berkenan gangguan jin datang kepada kita, maka tidak akan terjadi marabahaya, guys!

Rasulullah saw., bersabda: “Barangsiapa singgah di suatu tempat, kemudian dia mengucapkan, ‘A’uudzu bi kalimaatillaahit tammaati min syarri maa kholaq (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah Yang Sempurna, dari kejahatan makhluk yang telah Dia ciptakan)’. Niscaya tidak ada sesuatu pun yang akan membahayakannya hingga ia meninggalkan tempat persinggahan tersebut.” (HR. Muslim no. 2708)

Maa sya Allah, yuk guys jangan lupa berdoa, ya jika berada di tempat angker! Dan jangan lupa, sampaikan kepada teman maupun saudara yang lain akan hal ini. Semoga menjadi pahala jariyah bagi kita yang menyampaikan ilmu dan kebenaran. Wallahu a’lam Bish-shawab.[AR]

Posting Komentar

0 Komentar