Subscribe Us

PENGKHIANATAN DUNIA ATAS PALESTINA, ISLAM SOLUSI HAKIKI

Oleh Larasati Putri Nasir
(Kontributor Vivisualiterasi) 


Vivisualiterasi.com-Sampai hari ini kita menyaksikan peperangan antara Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung sejak Februari 2022. Hasil tindakan Rusia yang melakukan invasi militer terhadap Ukraina menimbulkan banyak reaksi kecaman keras dari otoritas pemerintahan dunia bahkan sejak 14 hari penyerangannya. Sama halnya Ukraina yang mengalami invasi militer dari Rusia, Palestina juga salah satu negara yang juga mengalami invasi militer lebih lama yang dilakukan oleh Zionis Israel. 

Dilansir dari media Warta Ekonomi pada 7 April 2022, Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtay berharap dunia bisa meminta Israel untuk menghentikan serangan militer mereka terhadap warga sipil Palestina. Ia juga menyerukan permintaan kepada dunia yang tengah sibuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia. Dia memohon kepada masyarakat internasional agar menghentikan kezaliman Israel terhadap warga Palestina. Pesan ini ia sampaikan selama apat kabinet Otoritas Palestina yang digelar di Kota Ramallah, Tepi Barat sebelum akhirnya disampaikan secara resmi.

Kemudian dua hari berselang setelah permintaan PM Palestina itu pada Sabtu (16/4), pasukan Israel kembali menyerang kamp pengungsian di tepi barat Palestina, Jenin. Penyerangan kamp pengungsian tersebut dimaksudkan untuk mencari seorang pemuda yang pada Kamis (7/4) melakukan penyerangan di sebuah bar di Tel Aviv yang mengakibatkan 3 orang Pengungsi Ilegal Yahudi meninggal dan 12 di antaranya luka-luka. Yang kemudian pemimpin Hamas tidak mengkonfirmasi penyerangan itu merupakan bagian dari Hamas namun menyebut tindakan penyerangan atas pengungsi illegal yahudi tersebut merupakan respon atas penjajahan Israel atas Palestina. 

Namun setelah penembakan pemuda pelaku penyerangan bar di Tel Aviv itu tidak cukup hanya sampai di situ saja, bahkan Israel membebaskan Tentara dan warganya untuk bebas melakukan tindakan bersenjata atas rakyat Palestina bahkan mereka diberikan iziin untuk membunuh jika di duga berbahaya. Hal ini dilakukan Israel sebagai Langkah menghalangi penyerangan di masa depan. Dilansir CNN Indonesia (11/4), serangan Israel makin menjadi-jadi Ketika diketahui tentara Israel menembak seorang wanita Palestina di dekat Bethlehem, Tepi Barat dan tewas karena kehilangan banyak darah akibat arteri yang robek terkena timah panas tentara Israel.

Ketegangan yang terjadi antara Palestina dan Israel terus semakin menjadi-jadi. Ketegangan semakin meningkat di saat Ramadhan, seperti ritual adat tahunan yang harus dilakukan oleh Israel untuk menyerang kaum muslimin di bulan Ramadhan yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsa saat umat Islam sedang melaksanakan ibadah shalat subuh. Yang dengan brutalnya tentara Israel menyerang warga Palestina dengan gas air mata dan gas kejut yang berakibat setidaknya 158 warga terluka dan ratusan warga yang ditahan. Selain melakukan penyerangan terhadap warga, bahkan Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan bahwa ambulans mereka dilarang masuk kekawasan Masjidil Aqsa untuk menolong korban.

Pengkhianatan Kaum Muslimin atas Palestina

Penyerangan, pembunuhan, pembantaian, pengusiran kaum muslimin di Palestina atas tanah mereka sendiri sudah berlansung sejak lama. Namun seakan kaum muslimin dan penguasanya di negeri muslim tuli, bisu dan bungkam atas yang terjadi pada saudara-saudaranya di Palestina. Alih-alih memberi bantuan membebaskan atau memerangi Israel, justru Penguasa di negeri Muslim kemudian menjalin Kerjasama dengan kepentingan Ekonomi dan Politik. Dan meninggalkan Palestina sendirian memperjuangankan kehidupan dan nasib mereka tanpa ada simpati juga bantuan Penguasa Negeri Muslimin. Sekitar dua minggu sebelumnya, tepatnya pada 28 Maret 2022, telah terjadi pertemuan antara perwakilan sejumlah negara-negara Arab di Negev, Israel. Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari negara Maroko, Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain, Israel, dan Amerika Serikat. 

Mereka membahas tentang perluasan kerjasama di bidang energi, lingkungan dan keamanan, serta program nuklir Iran. Kunjungan pejabat dan pemimpin Israel ke beberapa negara Arab dan Islam lainnya. Salah satunya kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 9 Maret 2022 di Ankara. Presiden Erdogan menyatakan negaranya dan Israel berusaha menghidupkan kembali dialog politik bilateral berdasarkan kepentingan bersama. Sementara Perdana Menteri Israel Naftali Bennett berkata, “Sambutan hangat untuk Presiden Israel Isaac Herzog, lagu kebangsaan Israel di Istana di Ankara, momen yang menyenangkan.” Semua realitas ini tentu sangat memilukan. 

Terlebih selama ini negeri-negeri muslim dianggap sebagai mitra strategis bagi rakyat Palestina dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Namun, rupanya kedok mereka makin terbuka. Selama ini jika tidak bersama Inggris, mereka pasti berjalan bersama AS. Suara lantang mereka dalam soal Palestina, hanyalah sandiwara untuk menutup kerakusan atas dunia. Mereka lebih takut kepada tuan penjajahnya daripada kepada kaum muslim dunia dan Tuhannya. Bahkan, mereka lantang mengutuk Rusia dalam aksinya di Ukraina demi menyenangkan AS. Sementara mereka diam atas pembantaian dan kezaliman yang dipertontonkan Israel pada muslim Palestina dari masa ke masa.

Israel The Real Terorisme

Ibarat lempar batu sembunyi tangan dan maling yang teriak maling maka hal itulah yang dilakukan oleh Israel. Israel menjadi salah satu yang bersimpati besar atas Ukraina dan mengecam keras Rusia yang menyatakan bahwa penyerangan terhadap Palestina adalah kegiatan kontra terorisme. Para pendukung dan penyeru HAM yang berteriak lantang menolak Tindakan penjajahan dan aksi terror yang di lakukan oleh Rusia namun lidah dan opini HAM yang mereka gaungkan beku dan kelu, mulut-mulut mereka tersumpal atas kepentingan.

Israel pun mengambil kesempatan dibalik konflik Ukraina dan Rusia dengan memulangkan Yahudi yang ada di Ukraina dengan berdasarkan Undang-undang negara mereka, yang semakin membuat pengungsi illegal Yahudi membludak di sana yang semakin menekan kaum muslimin di Palestina. Namun merekalah justru the real teroris yang didukung dan ditutupi kejahatannya oleh otoritas pemerintahan dunia atas kepentingan mereka dengan Israel. Yang terus menerus melakukan kejahatan manusia dengan banyak melanggar hukum internasional dan kebal sanksi dari pihak manapun bahkan dunia bungkam. Maka inilah pengkhianatan dunia atas Palestina yang memiliki standar ganda dalam penetapan kemerdekaan, pengecaman tindak terorisme dan HAM tidak berlaku untuk Palestina.

Islam Solusi Hakiki Pembebasan Palestina

Pengutukan dunia yang menilai Tindakan Rusia sebagai Tindakan terorisme dan melanggar HAM menjadi berbalik Ketika dunia menilai Israel. Sudah berapa banyak Undang-undang internasional yang telah dilanggar Israel sejak puluhan tahun penjajahannya atas tanah Palestina. Namun sanksi Undang-undang dunia atas Israel tidak pernah diberikan. Dunia seakan menutup mata, buta dan tuli atas yang Israel lakukan dan tidak menganggap itu sebagai pelanggaran kejahatan manusia yang serius. Yang dilakukan oleh dunia adalah Formalitas Simpatisme, mengutuk tanpa bertindak, menggalang dana ,dan lainnya.

Muslimin Palestina tidak akan pernah terbebas atas penjajahan tak bersudahan yang dilakukan Israel. Saudara kita di sana tidak memerlukan hal remeh semacam dana, makanan dan simpatisan belaka. Ini tidak akan pernah selesai berkat basa-basi diplomasi pemimpin negeri muslim dengan sistem demokrasi. Justru dengan sistem demokrasi memperlancar dan melindungi penjajahan ini atas nama hukum-hukum internasional yang buat terlihat untuk menghentikan kejahatan Israel namun justru menyengsarakan kaum muslimin Palestina.

Problem Palestina tidak akan pernah usai jika penyelesaiannya menggunakan sistem batil yang kian menyengsarakan dan menyuburkan kepentingan para kaum elite Politik yang berkepentingan atas Israel dan Palestina. Yang dengan lamanya penjajahan Israel atas Palestina harusnya sudah menyadarkan umat bahwa Kebebasan tanah Palestina dan Al-Quds dari Zionis Laknatullah jika berharap pada pihak yang katanya membela Palestina dan pemimpin muslim lainnya hanyalah membuang waktu dan semakin mebiarkan kejahatan mereka merajalela atas saudara kita karena tidak ada satupun Pemimpin Dunia kaum muslimin yang serius menangani dan menyelesaikan permasalahan Palestina.

Yang Palestina butuhkan tidak hanya sekedar jihad fii sabilillah yang dikakukan oleh saudara kita di Palestina. Palestina membutuhkan kekuatan yang lebih besar daripada itu semua yang kita sebenarnya memilikinya. Namun karena tidak adanya kepemimpinan yang mampu menyatukan seluruh kekuatan kaum muslimin dan memobilisasikan kekuatan tersebut maka hingga kini penjajahan atas Palestina akan terus berlanjut.

Kita membutuhkan Kepemimpinan Islam yang berdasarkan metode kenabian yang diakomodir seorang pemimpin yang dalam kepemimpinnya tidak dapat digoyahkan oleh kepentingan dan keuntungan bernilai dunia. Yang dia memimpin kaum muslimin atas dasar keimanan kepada Allah dan menjaga setiap tetes darah kaum muslimin, Rasulullah saw. bersabda, “Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Tirmidzi 1455) dalam hal ini, Allah Taala juga berfirman dalam QS. An-Nisa’ [4]: 93),

وَمَنْ يَّقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاۤؤُهٗ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيْهَا وَغَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهٗ وَاَعَدَّ لَهٗ عَذَابًا عَظِيْمًا

 “Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab besar baginya.

Dalil-dalil ini menunjukkan bahwa dalam Islam nyawa seorang muslim itu sangat berharga. Islam memiliki sistem sanksi yang tegas dalam menindak kriminalitas pembunuhan. Allah Taala berfirman, 

“Tidak sepantasnya bagi orang mukmin membunuh mukmin yang lain, kecuali karena tidak sengaja. Maka barangsiapa yang membunuh mukmin karena tidak sengaja, wajib baginya memerdekakan seorang budak yang beriman dan membayar diat yang diserahkannya kepada keluarganya, kecuali apabila keluarganya itu berkenan untuk bersedekah (dengan memaafkannya).” (QS. An-Nisa’ [4]: 92)

Selain menjaga darah kaum muslimin juga mampu memobilisasi kekuatan dalam jumlah luar biasa yang akan sangat mudah melumpuhkan penjajahan zionis Israel. Kepemimpinan ini tidak lain yakni Khilafah Islamiyah dan dipimpin oleh seorang Khalifah, Rasulullah saw. bersabda,

 “Sesungguhnya seorang imam (kepala negara) laksana perisai, rakyat di belakangnya dan ia menjadi pelindung bagi rakyatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) juga selain itu menetapkan bahwa tugas seorang imam/kepala negara secara umum adalah memelihara seluruh kemaslahatan rakyat dengan petunjuk Allah Ta'ala beserta suri teladan dari beliau saw. semasa menjadi Pemimpin kaum muslimin.

Maka dengan permasalahan penjajahan Palestina yang tak berkesudahan titik penyelesaiannya harusnya membukakan mata Ummat bahwa sistem bathil ini tidak lain hanya memperlancar penindasan dan kezaliman atas kaum muslimin. Sebab Islam turun sebagai rahmatanlilalamin, maka sudah menjadi kewajiban menerapkan seluruh ketetapan syariat di atas muka bumi, yakni penerapan sistem Kepemimpinan Islam yang mampu menjadi penjaga darah dan perisai kaum muslimin. Wallahua'lam. (Dft)

Posting Komentar

0 Komentar