#Popro (Pojok Propagandis)
Dari hadis ini pula Imam Syafi'i menjelaskan, "Hadis ini bermakna apabila seseorang hendak bicara, maka berpikirlah terlebih dulu. Dan, apabila telah jelas bahwa ucapannya akan membawa kemudaratan atau ia ragu, bahaya dan tidaknya, maka diamlah".
Melihat dari kasusnya, memang bukan hanya beliau (Jendral Dudung Abdurachman) yang memiliki statement 'ngawur' seperti itu. Namun, dari sini kita bisa melihat level seseorang dari bicaranya. Sayangnya, orang-orang yang mengeluarkan statement ngawur seperti itu tidak memiliki rasa bersalah sedikitpun karena tidak ada hukum tegas yang berlaku. Justru orang-orang seperti ini malah 'dipelihara' dan dibiarkan melenggang bebas menyebarkan statement ngawurnya.
Dalam sistem ini niscaya selalu ada pihak-pihak yang berperan sebagai pengacau untuk memancing pihak yang berpotensi mengganggu tujuan pihaknya. Maka, jika masih menggunakan sistem kacau ini, tidak dipungkiri orang-orang ngawur justru akan semakin banyak. Sehingga kita butuh pihak yang berkompeten untuk menghukum jera orang-orang yang sembarangan memberikan statement.
(Aubi Atmarini Aiza / Novelis)
Find us on >>
▶️ Youtube:
( Subscribe : https://www.youtube.com/channel/UCM_zvAcZabVaAGW8Sg23gZg )
📷 Instagram:
( Follow : https://instagram.com/vivisualiterasi?igshid=zyhg6bh4qfk2 )
🚀 Telegram:
( Join : t.me/vivisualiterasi )
🐣 Twitter
( Follow : https://twitter.com/vivisualiterasi?s=20 )
🌐 Website:
( Visit : https://www.vivisualiterasi.com/?m=1 )
0 Komentar