Subscribe Us

KINI WIBAWAMU TELAH HILANG

Oleh Sarah Siti Maryam
(Pengajar) 


Vivisualiterasi.com-Lagi-lagi kekerasan seksual terhadap anak terjadi. Seorang ustaz di salah satu pesantren di Bandung telah berbuat asusila terhadap para santriwatinya yang berumur 16-17 tahun. Ia telah memperkosa belasan santriwati hingga hamil dan melahirkan. Semua korban, kata Kepala Seksi Penerangan Umum (Kasipenkum) merupakan santriwati yang tengah menimba ilmu di pesantren tersebut. saat ini, ustaz tersebut telah diseret ke persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Kelas A1 Khusus Bandung, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung. (iNews Jabar.id, 08/12/2021)

Tak hanya itu, sebelumnya pada September 2021, seorang dosen berinisial “A” di Universitas (sebut saja Universitas X) telah melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswinya saat bimbingan skripsi. Dosen tersebut telah mendapat sanksi administratif selama 4 tahun. Pertama, penundaan kenaikan pangkat dan jabatan fungsional. Kedua, penundaan pengajuan sertifikasi dosen. Ketiga, penundaan kenaikan gaji berkala dan keempat diberhentikan dari jabatan kepala laboratorium yang didapat saat ini atau tidak diberikan tambahan tugas lainnya," ujar pengacara Adhitya, Darmawan. (Detik News, 06/12/2021)

Kejadian demikian terdengar sangat miris. Sangat disayangkan pelakunya adalah seorang guru, yang harusnya mendidik, memberikan contoh yang baik bagi anak didiknya. Padahal profesi guru sangatlah mulia dan akan mendapat derajat yang tinggi sebagaimana dalam firman Allah; 

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian 'luaskanlah tempat duduk' di dalam majelis-majelis maka luaskanlah (untuk orang lain), maka Allah akan meluaskan untuk kalian, dan apabila dikatakan 'berdirilah kalian' maka berdirilah, Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat, Allah mengetahui atas apa-apa yang kalian kerjakan,” (QS. Al-Mujadilah: 11)

Guru mestinya memiliki ilmu bermanfaat yang akan mengubah pola pikir dan perilaku manusia sesuai dengan Islam. Seorang guru harusnya menjaga diri, tentu menjaga diri dari hawa nafsunya. Profesi guru akan memperoleh kebaikan yang melimpah, sebagai pahala jariyah baginya.

Namun hari ini sangat miris, nilai-nilai seorang guru telah hilang disebabkan karena menuruti hawa nafsu birahi. Menjadikan diri hilang kendali antara pola fikir dan pola sikap tidak sesuai aturan Allah. Tak kenal halal dan haram. Aturan Allah pun tidak dipakai dalam kehidupan keseharian, berperilaku serba bebas karena tidak tersuasanakan di dalam kehidupan, yakni tidak mendorong pada ketaatan kepada Allah. 

Padahal jika kita kembali kepada aturan Allah maka kita akan selamat dunia dan akhirat sebagaimana firman Allah: “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al Araf: 96)

Oleh karena itu, kita, sebagai hambaNya yang mengharapkan berkah dari langit dan bumi, harus kembali kepada aturan Allah. Kembali menerapkan sistem Islam secara keseluruhan dalam kehidupan. Artinya mengembalikan kembali kehidupan Islam dalam naungan Khilafah. Wallahu a'lam bish-shawab.[NFY]

Posting Komentar

0 Komentar