#Popro (Pojok Propagandis)
Vivisualiterasi.com-Penempatan Polwan pada hierarki Polri sama artinya menempatkan wanita pada risiko tinggi. Jika ini dikatakan sebagai bukti keberhasilan pembangunan kesetaraan gender, maka ini adalah sebuah ironi.
Sosok wanita dengan segala fitrah yang melekat pada dirinya seharusnya diperlakukan mulia dan dijaga kehormatannya. Sebagaimana Islam menempatkan wanita di posisi yang mulia tanpa memandangnya sebagai sosok yang tak berdaya atau lemah.
Wanita tidak dilarang tampil di ranah publik maupun mengaktualisasikan dirinya di berbagai bidang. Wanita tetap dalam fitrahnya, mentaati segala aturan dari Rabbnya.
Dalam ranah rumah tangga misalnya, dengan menjadikan pria sebagai pemimpin bukan berarti merendahkan posisi wanita. Akan tetapi ia memiliki peran yang tak kalah penting yaitu sebagai pengatur rumah tangga dan pencetak generasi tangguh. Sedangkan dalam wilayah publik, wanita memiliki hak-hak yang sama. Hak untuk berpolitik, menuntut ilmu, dan sebagainya.
Dengan pengaturan Islam, selama puluhan abad wanita mendapat jaminan kesejahteraan, keamanan, perlindungan maupun yang lainnya. Berbeda ketika sistem kapitalisme yang justru membuatnya menjadi objek kekerasan, pelecehan, atau eksploitasi.
Oleh karenanya, seharusnya Polwan menjadi pelopor gerakan yang memperjuangkan tegaknya Islam untuk kemuliaan wanita bukan memperjuangkan kesetaraan gender. (Ulif Fitriana)
Sumber>>
..................................
Find us on >>
▶️ Youtube:
( Subscribe : https://www.youtube.com/channel/UCM_zvAcZabVaAGW8Sg23gZg )
📷 Instagram:
( Follow : https://instagram.com/vivisualiterasi?igshid=zyhg6bh4qfk2 )
🚀 Telegram:
( Join : t.me/vivisualiterasi )
🐣 Twitter
( Follow : https://twitter.com/vivisualiterasi?s=20 )
🌐 Website:
( Visit : https://www.vivisualiterasi.com/?m=1 )
0 Komentar