Subscribe Us

UMAT RINDU ULAMA PEWARIS NABI

Oleh Kiki Firmansyah
(Aktivis Dakwah Bandung) 


Vivisualiterasi.com-"Perumpamaan para ulama di bumi adalah seperti bintang-bintang di langit yang bisa dijadikan petunjuk dalam kegelapan di daratan maupun di lautan". (HR Ahmad)

Subhanallah, Rasullullah saw. pun memuji orang-orang yang bergelar ulama sebagai bintang yang menerangi di kegelapan. Sebagaimana bintang, sosok ulama seperti ini mampu menyampaikan hukum-hukum Allah (Syariat Islam) ke tengah umat sehingga paham dan mengerti setiap perbuatan yang dilakukannya berlandaskan apa-apa yang diberikan oleh ulama sesuai dengan Al Qur'an dan sunnah nabi. 

Sebagai contoh, para ulama penyusun hadis yang membuat panduan bagi umat agar dapat mengoreksi kebenaran dari hadis-hadis Rasullullah saw. Hingga saat ini yang bisa menjadikan karya mereka untuk mengetahui mana saja hadis-hadis yang sahih ataupun dhaif. Para ulama juga senantiasa meluruskan yang bengkok kepada siapa pun tanpa pandang bulu, meskipun kepada seorang penguasa yang zalim terhadap rakyatnya. Karena mereka ingat sabda Rasul yang dituturkan oleh Husain bin Ali, "Siapa saja yang menyaksikan penguasa yang zalim yang melanggar hukum-hukum Allah, menyalahi sunnah Rasullullah saw., serta memperlakukan hamba-hamba Allah dengan buruk dan penuh permusuhan tetapi tidak mengubahnya dengan ucapan ataupun tindakan, maka Allah berhak memasukkannya ke dalan api neraka. (HR Ath-Thabari dan Ibn al-Atsir)

Sebagaimana yang terjadi pada masa Sultan Gazan (Penguasa Tartar muslim) pada 698 H, Ibn Taymiyah mengoreksi sultan ketika ia melanggar perjanjian untuk tidak menyerbu kota Halab (di kawasan Syam) dari wilayah Iran. Ketika Sultan Gazan meminta Ibn Taymiyah untuk mendoakannya, seraya menengadahkan tangan ia berdoa: "Ya Allah hamba-Mu ini benar-benar berperang untuk meninggikan kalimat-Mu dan dalam rangka menegakkan agama-Mu, Maka berikanlah pertolongan dan kemenangan baginya; berilah dia kekuasaan untuk memimpin negara dan umat ini. Akan tetapi, Jika dia berperang hanya untuk memperoleh dunia, merendahkan Islam dan umatnya, Maka binasakanlah dia dan hancurkanlah kekuasaannya".

Adakah saat ini ulama-ulama muslim yang berani melakukan koreksi dan kritik setajam Ibn Taymiyah? Adakah pula penguasa-penguasa muslim saat ini yang memperhatikan umatnya, menjaga pelaksanaan sistem hukum Islam di tengah rakyatnya, serta meninggikan dan mengagungkan ajaran Islam? Ulama saat ini malah menolak pemberlakuan syariat Islam dalam kehidupan umat dengan dalih bahwa syariat Islam tidak relevan, tidak mungkin diterapkan dalam masyarakat yang majemuk, dan berbagai dalih lainnya. Atau ada di antaranya yang diam saja melihat kemungkaran terjadi. Seperti membiarkan kemaksiatan dengan melegalisasi tempat-tempat perjudian atau pelacuran. 

Umat saat ini sangatlah mengharapkan sosok ulama yang menyandang predikat sebagai pewaris para nabi. Dimana tugas dan amalannya sama dengan tugas para nabi yang senantiasa berusaha mengemban risalah Allah sekaligus.menegakkan hukum-hukum Allah di muka bumi. 

Ingatlah azab Allah ketika kaum muslimin, khususnya para ulama meninggalkan amar makruf nahi mungkar dan melanggar perintah-Nya. Doa yang dipanjatkan pun tidak akan dikabulkan, seperti yang tercantum dalam terjemahan QS. Al-Anfal: 25
“Peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kalian. Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya". Wallahu'Alam.[NFY]

Posting Komentar

0 Komentar