Subscribe Us

KETIKA RASULULLAH MENANGIS DARAH ( Reportase Multaqo Ulama Aswaja Kab. Bogor Bertema Mewaspadai Dan Menolak Bahaya Laten Komunisme )

Foto by: Ustadz Firmansyah Abu Zaky
Oleh Tachta Rizqi Yuandri

Vivisualiterasi.com
-Saat wafatnya Rasulullaah Muhammad SAW, beliau menyebut-nyebut sosok yang paling ia sayangi dan paling ia pedulikan. Sosok tersebut senantiasa diinginkannya agar selalu dapat terlindungi kehormatannya. Bahkan sosok itu menjadi kata-kata terakhir menjelang terlepasnya ruh mulia tersebut dari jasadnya.

Sosok itu adalah Antum, Saya, dan Kita Semua yang merupakan umatnya. Beliau tidak menyebutkan para anggota keluarganya, tapi beliau menyebutkan "Ummati, Ummati, Ummati". Rasa sayang Rasulullaah Muhammad SAW kepada kita layaknya rasa sayang orang tua kepada anaknya. Orang tua senantiasa akan merasa sedih dan bingung bila anaknya mengalami kesusahan.

Hal itu disampaikan Kiai Haji Harun Arrasyid pada Multaqo Ulama Aswaja Kabupaten Bogor Bertema Mewaspadai Dan Menolak Bahaya Laten Komunisme Di Cibatok, Kab. Bogor, Sabtu ( 16/10/2021 ).

"Bila Baginda Rasulullaah Muhammad SAW hidup saat ini menyaksikan kondisi umatnya, bisa jadi beliau akan menangis darah. Sebab jutaan umatnya hidup dalam kondisi terhina, teraniaya, dan terzhalimi," ujar KH Harun.

Oleh sebab itu, menurut KH Harun, Umat Islam, terutama para ulama, hendaknya menjadi sebenar-benar pewaris nabi. Bukan hanya mewarisi ilmunya, tapi juga mewarisi perjuangannya dalam mewujudkan Kepemimpinan Islam. Sebab, hanya institusi itu yang akan mampu menjaga kehormatan Umat Islam.

PARA KOMUNIS (PKI) ADALAH PEMBANTAI UMAT ISLAM

KH Mumuh Muhyidin menjelaskan, dalam perjuangan, Umat Islam tidak boleh lupa. Bahwa para komunis melalui PKI ( Partai Komunis Indonesia ) adalah pembenci dan pembantai Umat Islam, termasuk di antara korbannya adalah para ulama dan para santri.

Tidak cukup dengan melakukan serangkaian pembantaian dan pemberontakan berkali-kali, kejahatan mereka tidak berhenti di masa lalu. Saat ini pun mereka berusaha untuk terus memutarbalikan fakta. Mereka yang pembunuh, tapi Umat Islam yang disebut radikal, intoleran, dan teroris. Lalu dengan tidak tahu malu mereka mendesak pemerintah untuk meminta maaf kepada PKI karena mereka merasa dizhalimi.

"PKI memberontak dan membantai Umat Islam. Membantai Ulama, membantai Santri, dan membantai Jenderal Muslim. Lalu tentara bangkit melawan balik dan menumpas PKI. Sekarang pendukung PKI mendesak pemerintah agar meminta maaf kepada PKI dan keturunan PKI dengan alasan tentara melakukan Pelanggaran HAM," kata KH Mumuh.




DEMOKRASI KAPITALISME SAMA BERBAHAYANYA, HANYA KEPEMIMPINAN ISLAM YANG SANGGUP MELINDUNGI UMAT ISLAM

Para pemateri lainnya dalam acara tersebut juga bersepakat, pada sistem demokrasi kapitalisme saat ini, para penerus PKI dengan wajah barunya memanfaatkan situasi dan terus mendesak pemerintah dengan berbagai cara agar komunisme bisa eksis kembali.

Bila komunisme telah membuat ribuan Umat Islam Insya Allah Syahid, maka demokrasi kapitalisme bisa membuat Umat Islam murtad dari agamanya. Dengan iming-iming materi dan uang, mereka membuat sebagian Umat Islam, bahkan para tokoh agama untuk berkhianat memojokan Islam dan Umatnya. Mereka menjual agama mereka dan ikut-ikutan membuat berbagai narasi mengenai radikalisme, intoleransi, dan terorisme. Umat Islam dipecah belah.

Untuk itu, penting untuk melanjutkan Kehidupan Islam dengan mengembalikan Kepemimpinan Islam melalui Penegakan Syariah Dan Khilafah. Sebab, keberadaan kepemimpinan di dalam Islam adalah kewajiban terbesar. Hanya dengan mewujudkan kepemimpinan maka Umat Islam bisa melaksanakan Syariat Islam secara Kaffah. Seluruh Umat Islam, termasuk di dalamnya para Ulama Aswaja hendaknya turut berjuang dalam melaksanakan kewajiban terbesar tersebut.

Para sahabat sampai-sampai menunda memakamkan Rasulullah Muhammad SAW selama 3 hari untuk bermusyawarah dan memastikan Umat Islam memiliki pemimpin sepeninggal Rasulullaah Muhammad SAW. 

Dengan Tegaknya Khilafah, Kewajiban Umat Islam Terpenuhi, Dan Kehormatan Mereka Pun Akan Terjaga. Sebab Pemimpin Inilah Yang Nanti Akan Menyatukan Seluruh Kekuatan Umat Islam, Termasuk Para Tentaranya Untuk Melindungi Segenap Tumpah Darah Kaum Muslimin. Bukan Hanya Di Indonesia, Tapi Di Seluruh Dunia.***

Foto by: Ustadz Firmansyah Abu Zaky

Posting Komentar

0 Komentar