#Popro (Pojok Propagandis)
Vivisualiterasi.com-Sungguh mengherankan, negeri yang mayoritas muslim akan tetapi malah memperlakukan seorang mantan narapidana kejahatan seksual bak pahlawan. Disambut dengan kalung bunga, diliput oleh media-media, dapat tawaran job di mana-mana, bahkan trending di dunia maya.
Yang disambut pun seolah putus urat malunya. Dengan senyum lebar menyambut para penggemar yang antreannya mengular.
Mengapa bisa terjadi demikian? Jawabannya karena sudah lama negeri ini menganut asas kebebasan. Bukan Islam yang dijadikan standar dan acuan, akan tetapi hawa nafsu yang dipertuankan.
Islam jelas melarang seks bebas, juga melarang dengan keras penyimpangan seksual seperti L8B7.
Sebagai aturan hidup yang sempurna, Islam memiliki mekanisme untuk mencegah hal tersebut. Misalnya Islam memerintahkan menutup aurat, menahan pandangan, melarang campur baur pria dan wanita tanpa hal syar'i, melarang khalwat (berduaan) antara pria dan wanita yang bukan mahram. Kemudian melarang pria berperilaku dan berpenampilan menyerupai wanita dan juga sebaliknya.
Tak hanya itu, Islam juga memiliki sistem pidana yang berfungsi sebagai pencegah dan penebus. Pelaku zina akan diberikan hukum cambuk 100 kali (jika belum menikah) atau rajam yang disaksikan oleh masyarakat. Sedangkan pelaku gay akan diberi hukuman mati.
Dengan mekanisme tersebut terbukti selama kurun waktu Islam dijadikan sistem kehidupan, yaitu 13 abad lamanya penyimpangan serta kejahatan seksual hampir tak ada.
(Ulif Fitriana)
Sumber>>
.......................................
Find us on >>
▶️ Youtube:
( Subscribe : https://www.youtube.com/channel/UCM_zvAcZabVaAGW8Sg23gZg )
📷 Instagram:
( Follow : https://instagram.com/vivisualiterasi?igshid=zyhg6bh4qfk2 )
🚀 Telegram:
( Join : t.me/vivisualiterasi )
🐣 Twitter
( Follow : https://twitter.com/vivisualiterasi?s=20 )
🌐 Website:
( Visit : https://www.vivisualiterasi.com/?m=1 )
0 Komentar