Subscribe Us

KETIKA CHEF JOJO SAKAU DI PONDOK

Oleh Tachta Rizqi Yuandri
(Pengasuh Pondok Islam Kaffah Al Karim, Jasinga)


Vivisualiterasi.com-Tiga bulan pertama Chef Jojo tinggal di Pondok Islam Kaffah Al Karim, hampir setiap pagi saya kesal melihat tingkahnya. Sebab, waktu pagi pasti Ia gunakan untuk tidur. Meski pada waktu itu, dirinya sudah rutin sholat lima waktu, termasuk sholat subuh berjamaah.

Tapi entah kenapa, saya yang mudah marah dan temperamental merasa segan untuk membentak Chef Jojo. Mungkin karena Ia konsisten melakukan tugas utamanya, yakni memasak untuk para santri.

Hingga suatu hari, saya melakukan sesuatu yang ternyata saya sesali di kemudian hari. Saya membentak Chef Jojo karena bersenda gurau dengan santri kecil ketika waktunya berzikir setelah sholat.

Meski bersenda gurau ketika berzikir salah, mestinya saya lebih bijak dan menahan amarah saya. Maklum, mereka adalah para santri yang tengah belajar. Waktu itu saya berpikir, kalau saya berharap santri baru Langsung disiplin dan shalih, Lalu untuk apa mereka belajar sebagai santri, langsung saja jadi ustadz.

Singkat cerita, saya pun Meminta maaf karena kemarahan saya. Saat itu saya sudah siap dengan kemungkinan terburuk apapun, termasuk Chef Jojo tersinggung dan keluar dari pondok. Memang sangat disayangkan kalau sampai keluar, Tapi apa mau dikata, apa yang saya lakukan sudah tidak bisa ditarik lagi.

Namun, alangkah terkejutnya saya mendengar jawaban Chef Jojo. Ia hanya berkata, "Iya, gak apa-apa, tadz. Tenang aja, Jojo gak akan mundur dari Pondok. Kalau cuma dibentak sama Ustadz, Jojo keluar pondok, berarti tekad Jojo untuk hijrah cuma segitu doang. Cemen."

Pada momen itulah Chef Jojo membuat saya terkejut. Saya baru paham ternyata Keinginan dirinya untuk hijrah total begitu kuat. Biasanya tidak ada yang tahan dengan bentakan saya. Minimal tersinggung atau sakit hati. Tapi justru ucapan Chef Jojo itu menggambarkan betapa luas hati dirinya.

Chef Jojo Lepas Dari Ketergantungan Terhadap Obat-obatan

Akhir-akhir ini, saya kembali dikejutkan oleh 'kelakuan' Chef Jojo. Baru beberapa hari terakhir, Ia mengakui bahwa penyebab dirinya Sering tidur ketika pagi hari adalah akibat dari ketergantungan terhadap Obat-obatan. Karena ketika di Pondok tidak bisa lagi mengonsumsi obat-obatan, Akhirnya Ia sulit tidur ketika malam hari. Efeknya, setelah sholat subuh dan membuat sarapan Ia langsung terlelap karena kurang tidur.

Singkat cerita, selama tiga bulan pertama Ia tidak pernah cerita kalau dirinya sering sakau. Namun, karena keinginannya yang sangat kuat, Ia pun bisa Melalui tiga bulan pertama yang sangat melelahkan Itu.

Barulah beberapa hari Terakhir ini, setelah dia tinggal sekitar 11 bulan di Pondok, dia menceritakan hal itu. Ketika saya tanyakan, "Kenapa dulu pas lagi sakau gak pernah cerita? Tahu gitu saya gak akan kesel ketika Kang Jojo sering tidur pagi-pagi."

Dan lagi-lagi jawaban dia mengejutkan saya, "Kalau Jojo bilang, nanti malah banyak dispensasi dari Ustadz dan motivasi lepas dari ketergantungannya malah jadi lemah. Makanya sekarang ketika sudah sembuh, Jojo baru cerita."

Berbekal hal Itu, saat Ini Chef Jojo sangat ingin mengajak rekan sesama anak jalanan untuk hijrah total. Sebab, bila dirinya bisa berubah dan melepaskan diri dari maksiat, termasuk konsumsi obat obatan, maka Ia yakin rekan-rekannya pun bisa. Saat ini, dirinya aktif dalam berbagai kajian keislaman, bukan hanya sebagai pendengar, tapi juga sebagai pembicara.

Kita doakan semoga beliau istiqomah dan bisa menjadi peniaga Islam yang terpercaya. Aamiin yaa Allah yaa mujibas saailin.[AR]

Posting Komentar

0 Komentar