Subscribe Us

PERAN ILMU PENGETAHUAN BAGI KEMAJUAN PERADABAN ISLAM

Oleh Muhamad Fauzi
(Kontributor Media Vivisualiterasi)


Vivisualiterasi.com-Tercatat dalam buku sejarah, Islam memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi peradaban manusia. Islam pun pernah menjadi kiblat dunia hampir dalam segala aspek, terutama dalam hal ilmu pengetahuan. Semua wilayah yang dikuasai oleh Khilafah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini menyebabkan negeri-negeri Islam menjadi tujuan para pelancong dan juga pelajar di seluruh dunia sebagai tempat menimba ilmu. Oleh karena itu, Islam menjadi penyokong peradaban dunia dan menjadi simbol dari peradaban modern pada masa itu.

Ketika Dinasti Abbasyiah berkuasa ±12 abad yang lalu, Islam mencapai puncak keemasannya (golden age), lebih tepatnya ketika Khalifah Harun ar-Rasyid berkuasa pada tahun  789-809 M/170-193 H. Kebijakan-kebijakan beliau yang mengutamakan ilmu pengetahuan menjadi kunci kesuksesan Islam dalam meraih kejayaan. Salah satu kebijakan beliau yang fenomenal adalah pembangunan pusat riset Baitul Hikmah (rumah kebijaksanaan) yang menjadi titik awal dari kemajuan ilmu pengetahuan. Baitul Hikmah dijadikan tempat belajar, meneliti, dan menerjemahkan bahasa-bahasa asing. Inilah yang menjadi awal mula kemajuan ilmu pengetahuan di dunia Islam.

Sumber ilmu pengetahuan yang dikembangkan para Ilmuwan muslim pada masa Dinasti Bani Abbasyiah adalah buku-buku dari Yunani. Buku tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab. Maka tidak heran jika mazhab yang berkembang pada masa itu adalah Mu'tazilah yang mengutamakan rasional. Karena pada dasarnya memang terpengaruh dari filsafat Yunani. Akan tetapi, hal itu tidak dapat disangkal bahwa Islam mengalami kemajuan pesat.

Pada masa keemasan Islam, banyak tokoh ilmuwan yang lahir dan menguasai bidang-bidang ilmu pengetahuan. Mungkin kita tak asing mendengar nama-nama seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al-Khawarizmi, dan lain-lain. Mereka merupakan ilmuwan muslim yang diakui oleh dunia. Misalnya Ibnu Sina atau dikenal Aviciena di barat, karya beliau yang berjudul Al-Qanun fi At-thib (The Canon of Medicine) atau aturan dalam pengobatan menjadi rujukan dalam dunia medis di seluruh dunia hingga saat ini. Banyak sekali para ilmuwan muslim yang menguasi bidang-bidang ilmu pengetahuan. Seperti Ibnu Rusyd (Averous) di bidang filsafat, Al-Khawarizmi di bidang matematika, Al-Farghani di bidang astronomi, dan masih banyak lagi.

Sebenarnya, pada masa Umar Bin Khattab Islam sudah mengalami kemajuan dan banyak menguasai wilayah lewat ekspansi militer. Akan tetapi, peradaban masa Khulafaurrasyidin belum begitu maju. Pada saat itu, Umar Bin Khattab lebih fokus pada perluasan dan penaklukan wilayah, agar mempermudah penyebaran Islam. Setelah estafet kepemimpinan beralih dari Khulafaurrassyidin ke Dinasti Bani Umayyah, Islam mulai fokus pada pengembangan agama. Contohnya pada masa Umar Bin Abdul Aziz yang memutuskan untuk mengkodifikasi hadis. Barulah setelah keKhilafahan Dinasti Bani Abbasyiah Islam mulai mengembangkan Ilmu pengetahuan dan memperoleh masa keemasannya.

Sejarah peradaban serta kemajuan Islam di masa lalu seharusnya menjadi cambuk motivasi bagi kita. Islam bukan hanya agama yang berisi ibadah semata. Akan tetapi Islam adalah agama yang juga mengutamakan pengetahuan dan literasi. Bukankah wahyu yang pertama turun adalah bacalah. Hal ini mengindikasikan bahwa Allah Swt. tidak ingin hamba-hambanya hanya taat beribadah saja. Akan tetapi kita sebagai muslim harus membekali kita dengan ilmu pengetahuan juga, sebagaimana firman Allah Swt.: 

يَرۡفَعِ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مِنۡكُمۡ ۙ وَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡعِلۡمَ دَرَجٰتٍ... ‌ؕ 

Artinya: "Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang  berilmu beberapa derajat...."(al-Mujadalah: 11).

Di zaman ini, Islam sedang mengalami kemunduran. Apakah hanya dengan menerapakan syariat Islam, Islam dapat bangkit? Jawabannya tentu tidak. Mungkin banyak dari kaum muslimin yang beranggapan bahwa Islam dapat meraih kejayaannya dengan Khilafah, karena dulu Islam meraih kejayaan. Sebenarnya teologis dan juga kemajuan peradaban hanya sedikit kaitannya. Katakanlah Yunani Kuno (barat), bukankah peradaban mereka sudah maju sebelum kedatangan agama Kristen? Bukankah mayoritas Jepang hanya menganut kepercayaan nenek moyang? Maka sudah jelas, kunci kemajuan suatu peradaban adalah ilmu pengetahuan. Begitupun Islam di masa Khilafah.

Maka salah satu kunci dari kejayaan Islam adalah Ilmu. Tanpa Ilmu kita tidak akan bisa bersaing di dunia ini, juga untuk mengembalikan kejayaan Islam kita harus memperkaya diri kita dengan Ilmu pengetahuan bukan hanya dengan pandangan teologis semata. Wallahu'alam.[Irw]

Posting Komentar

0 Komentar