#Popro (Pojok Propagandis)
Vivisualiterasi.com - Konflik lahan sejatinya kasus berulang yang belum menemui titik terang. Tipuan demi tipuan, tarik ulur UU, dan segudang penyalahgunaan wewenang terus menjadikan masyarakat sebagai korban. Katanya sih, demi rakyat tetapi rakyat juga yang jadi korban. Sunguh kontradiktif.
Konflik lahan ini akan selalu berulang jika Kapitalisme yang menjadi fondasi kekuasaan pemerintah. Selama sistem yang mengatur masih Kapitalisme di mana investasi disambut hangat, penguasa tidak akan pernah tulus berpihak kepada rakyat. Maka jangan heran ketika ucapan para petinggi bukannya memberi solusi, malah saling menyalahkan dan sibuk membela diri. Alhasil seperti saat ini, rakyat kembali berhadapan dengan aparat bahkan saling melukai. Katanya satu tumpah darah, tetapi malah saling menumpahkan darah.
Padahal solusinya simpel, buang Kapitalisme dan beralih pada sistem yang benar-benar tulus berpihak kepada rakyat, alih-alih pada investor. (Aubi Atmarini Aiza / Novelis)
0 Komentar