Subscribe Us

DUNIA AMAN DENGAN ISLAM KAFFAH

Oleh Andi Srie Muniati T.
(Aktivis Dakwah)

Vivisualiterasi.com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, saat ini dunia membutuhkan rumah yang aman. Indonesia terus mendorong ASEAN untuk menjadi jangkar stabilitas kawasan di Indo-Pasifik. Jokowi juga mendorong agar seluruh negara menciptakan stabilitas global salah satunya dengan menghentikan perang, berpegang teguh pada hukum internasional, dan bahu-membahu wujudkan inklusifitas. Hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi saat mengikuti sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India yang dilaksanakan pada Sabtu (9/9), yang mengangkat tema 'One Family' di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India (Republika, 10/09-/2023)

Problematika kehidupan manusia di dunia kian hari semakin kompleks, termasuk angka kriminalitas yang terus meningkat. Dikutip dalam Humas.Polri.go.id  (06/09/2023) bahwa kasus kejahatan di tanggal 3-4 September naik hingga 51%. Keinginan hidup damai dan aman tentunya menjadi harapan setiap individu. Namun semua harapan tersebut sepertinya hanya akan menjadi angan belaka jika rezim hanya menyeru untuk terikat dengan hukum internasional saja dan mengabaikan akar masalah setiap problematika di negeri ini yang menyebabkan maraknya angka kriminalitas.

Akibatnya, penderitaan yang dialami rakyat tidak terselesaikan bahkan semakin hari menjadi lebih parah dari sebelumnya. Sehingga lahirlah perbedaan kelas sosial yaitu yang memiliki kekayaan melimpah ruah akan semakin tinggi posisinya dan bisa mengendalikan kekuasaan di dunia. Dan sebaliknya, yang lebih rendah perekonomiannya akan terus tertindas dan tertindas.

Penyebab masalah yang dialami negeri-negeri saat ini khususnya negeri umat muslim bukan hanya seputar perang saja. Namun berbagai persoalan kehidupan sedang menimpa rakyat, mulai dari rendahnya lapangan kerja sehingga meningkatnya angka kemiskinan, sistem pendidikan yang tidak jelas arah kurikulumnya termasuk mahalnya biaya pendidikan, semakin tingginya harga sembako, ketidakmerataan bantuan pemerintah dan ketidakadilan hukum, serta masih banyak lagi.

Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani dalam kitab Mafahim Siyasi memaparkan bahwa terdapat 3 sebab permasalahan dunia saat ini, diantaranya khurafat keluarga internasional, cengkraman dan dominasi negara-negara adidaya, serta adanya penjajahan dan juga monopoli. Dahulu Negara Indonesia dijajah secara fisik, namun pasca berlakunya larangan penjajahan secara fisik ini, pelopor kapitalisme akhirnya mengubah strategi yaitu dengan penjajahan secara pemikiran.

Penjajahan dengan serangan pemikiran ini dirancang sedemikian rupa, sehingga membuat rakyat tidak menyadari bahkan telah ikut arus pemikiran liberalisme ini. Dengan dalih membantu perekonomian negara, ujung-ujungnya menombok hutang negara, belum lagi media yang disuntikkan tayangan yang jauh dari ajaran Islam sehingga menjadikan pengguna media tak acuh terhadap agama, serta penjajahan lain dari segi politik, pendidikan dan semua sendi kehidupan manusia dijajah lewat sistem kapitalisme ini.

Tidak ada solusi lain yang bisa menghentikan perang pemikiran ini kecuali dengan berjuang bersama untuk membangkitkan Daulah Islam. Ketika Islam bangkit dalam naungan khilafah, negara akan memastikan umat hanya menganut pemikiran Islam secara kaffah, sehingga umat dengan mudah memahami rusaknya ide-ide kapitalisme ini dan dapat menyelamatkan keberlangsungan generasi muslim. Hal ini bukan sebatas teori belaka, karena sejarah membuktikan ketika Islam benar-benar ditegakkan dalam Daulah, seluruh umat yang menjadi bagian Daulah Islam ikut merasakan keadilan dari Khilafah, berbeda dengan apa yang terjadi saat ini.

Dalam sistem ekonomi daulah Islam misalnya, negara wajib untuk menempatkan sumber-sumber kekayaan alam seperti tambang, hutan dan perairan menjadi kepemilikan umum. Sehingga negara haram hukumnya menempatkannya menjadi kepemilikan pribadi, apalagi harus dijual kepada orang asing. Negara wajib mengelola sumberdaya tersebut dan keuntungan yang diperoleh akan disalurkan ke tangan rakyat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Namun yang terjadi saat ini justru sangat berbeda, sumber daya alam tersebut dikuasai oleh individu-individu tertentu, sehingga masyarakat dipaksa untuk membayar yang seharusnya menjadi hak mereka.

Selain itu, dalam sistem pendidikan Islam, seluruh umat akan diberi kesempatan yang sama dalam menempuh pendidikan. Daulah wajib menjamin hak-hak dasar dari setiap individu dalam negara Islam, salah satunya dengan memberikan fasilitas pendidikan gratis, sebab pendidikan dan kesehatan termasuk hak dasar bagi setiap individu, selain pangan, sandang, dan papan.

Berbeda halnya dengan apa yang terjadi saat ini, mahalnya biaya pendidikan menjadi faktor penyebab para generasi enggan untuk melanjutkan pendidikannya. Apalagi  pasca perguruan tinggi memberlakukan Badan Hukum Pendidikan (BHP), yang berarti setiap perguruan tinggi akan mengumpulkan dana dari peserta didik, yang bermakna secara langsung para orang tua akan bekerja keras demi pendidikan anak-anaknya. Di sini terlihat bahwa negara saat ini hanya menjadi regulator, tidak lagi hadir dalam pengurusan pendidikan rakyat, sebab semua dibebankan secara total kepada masyarakat.

Inilah sebab pentingnya penerapan sistem Islam yang sempurna. Bukan hanya dalam bidang ekonomi dan pendidikan saja, masyarakat akan mendapatkan keadilan, namun dalam semua lini kehidupan termasuk politik, sosial dan budaya, masyarakat yang dimaksud di sini bukan hanya umat muslim saja, namun seluruh umat yang menjadi bagian dalam Daulah Islam termasuk non-muslim juga. Oleh karena itu, jika kita menginginkan keamanan dunia, solusi satu-satunya hanya ada pada Islam dengan sistem Khilafah-nya di mana Islam diterapkan secara kaffah. Wallahu a'lam bish-shawab. [Dft]


Posting Komentar

0 Komentar