Subscribe Us

FITNAH KEJAM PEMBENCI ISLAM

Oleh Tya Ummu Zydane
(Aktivis Dakwah)


Vivisualiterasi.com-Saat Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wa Sallam. belum diutus menjadi Rasul, masyarakat sangat menyukai beliau karena akhlak yang baik. Namun, setelah Allah memberi amanah besar untuk menyebarkan Islam kepada masyarakat, beliau mulai mendapat cibiran terhadap diri dan dakwahnya.

Saat menyadari bahaya dakwah Rasulullah mereka sepakat untuk menentang, memusuhi, dan  memeranginya. Salah satu cara kaum kafir Quraisy menghalangi dakwah rasul dengan membuat propaganda kepada beliau. Propaganda itu digunakan untuk menyerang Islam, menjelekkan isinya, dan menakuti para pengikutnya. Mereka melontarkan kebohongan-kebohongan tentang Rasul. Hal itu dilakukan di Makkah maupun di luar. Lontaran kebohongan dihembuskan saat orang banyak berkumpul yaitu saat musim haji.

Kala musim haji hampir tiba, para kafir Quraisy berunding untuk bersepakat menuduh Rasulullah saw. sebagai tukang sihir. Tuduhan tadi mereka sampaikan kepada setiap yang datang berhaji, antara delegasi dari kalangan Arab. Kata-kata yang disampaikan kafir Quraisy adalah memperingatkan agar berhati-hati terhadap ucapan Rasulullah saw. Bahkan, mereka memberi julukan penyihir terhadap Rasulullah saw. Walhasil, berita terkait julukan itu tersebar luas bahkan kafir Quraisy berani menyatakan "Apapun yang Muhammad katakan adalah sihir yang dapat memisahkan seseorang dari saudara, ibu, bapak, istri, dan keluarga". Tak hanya itu, mereka juga menakuti siapa saja yang mendengarkan Rasulullah pasti akan terkena sihirnya. Akan tetapi, seluruh propaganda tersebut tidak membawa hasil dan tak mampu menghalangi manusia dari dakwah Islam. 

Inilah kini yang dialami oleh para pengemban dakwah dengan tujuan melanjutkan kehidupan Islam. Sebagaimana kehidupan di masa Rasulullah saw. dan para sahabatnya, para tersebut difitnah dengan mengatakan mereka radikal. Tak hanya itu, sematan berbahaya dan ajakan untuk tidak mengundang saat acara. Dengan terang-terangan nama para pendakwah yang selama ini tulus ikhlas mencerahkan pemikiran umat di sebar di tengah-tengah masyarakat. (radartegal.com, 05/03/2022)

Sejarah satu persatu mulai terulang, penyebar Islam kafah dihadang. Azan yang dulu diganti dengan bahasa Turki sekarang dihimbau tidak memakai toa. Lebih parahnya lagi, azan disamakan dengan suara hewan yang diharamkan kepada umat Islam untuk menyentuhnya. Sungguh sangat miris dan membuat sedih hati kaum muslimin.

Inilah gambaran fakta di masyarakat, bagaimana orang-orang yang tidak menyukai Islam bangkit dan memancarkan sinarnya. Para penyampai risalah Islam yang hanif dicekal dengan berbagai macam cara. Salah satunya adalah dengan menyebarkan propaganda. Tak hanya itu, mereka pun mulai mengusik terkait dengan toleransi beragama lewat azan. Mereka berdalih bahwa azan dengan toa atau speaker luar di masjid akan mengganggu yang lain, nonmuslim. Bahkan, mereka ada yang menyatakan "panggil Tuhan tidak perlu dengan pengeras suara". Padahal azan dikumandangkan untuk mengingatkan kepada seluruh muslimin untuk segera menunaikan salat bukan untuk memanggil Tuhan, "Astaghfirullah". Deretan propaganda di atas hanya segelintir saja, masih banyak lagi fitnah kejam yang ditujukan pada Islam serta pengikutnya di akhir zaman ini.

Beginilah gambaran kehidupan tanpa perisai yang melindungi umat muslim. Bagai anak ayam kehilangan induknya, bagai keluarga kehilangan sosok ayahnya. Umat Islam terus dalam penderitaan panjang, tangis dan darah tak meredakan kezaliman para pembenci Islam. Mereka malah semakin membabi buta menghina Islam dan simbol-simbolnya. Bagaimana kita menyikapi semua ini? Cukupkah mensalihkan diri sendiri saja? Cukupkah dengan berdoa saja? Jawabannya tentu tidak. Yang harus dilakukan adalah bersatu melawan kemungkaran ini, bukan dengan senjata karena belum saatnya. Gunakan lisan, tulisan, dan perbuatan kita untuk menyadarkan masyarakat. Bahwa kita adalah umat terbaik dan harus bangkit dengan mengubah pola pikir umat menjadi pola pikir Islam, sehingga terbentuklah masyarakat islami. Yang akan merindukan hidup dalam sistem Islam. Saat itulah insyaAllah akan turun pertolongan Allah yang telah dijanjikan dalam Al Qur'an

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـًٔاۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ


"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS. An-Nur[24]: 55)

Saat itu tiba, kaum muslimin akan hidup sejahtera bahkan nonmuslim pun akan ikut terjaga. Kaum muslim wajib memperjuangkan bisyarah Rasulullah saw. yang telah mengabarkan terkait kebangkitan Islam setelah keruntuhannya.
 
"Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada, lalu Dia akan mengangkatnya jika berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada pemerintahan islam yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan yang zalim. Ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Allah berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan yang diktator yang menyengsarakan, ia juga ada dan  atas izin Allah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Pemerintahan Islam (Khilafah Islam) yang mengikuti manhaj kenabian". (HR. Ahmad)

Mari bersama kita berjuang untuk melanjutkan kehidupan Islam.
Allahu Akbar. Wallahu a'lam bisshawab. [Ng]

Posting Komentar

1 Komentar