Subscribe Us

PD LIDMI KENDARI GELAR KEGIATAN KUPAS (Kuliah Pemikiran Islam)

Sumber Foto: PD LIDMI Kendari

Vivisualiterasi.com-Kuliah Pemikiran Islam (KUPAS), pada Sabtu, 15 Februari 2020 berlangsung selama 4 jam yakni pukul 20.00-00.00 Wita yang bertempat di Aula Masjid Kampus La Ode Malim Kampus Baru UHO.

Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa aktivis dari berbagai Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yaitu diantaranya LDK Ulul al-Baab UHO, FDK al-Bashirah IAIN Kendari, LDK Baabusyifaa Poltekes Kendari, dan Komunitas Pecinta Qur'an Universitas Muhammadiyah Kendari.

Adapun kegiatan ini menghadirkan Ustadz Hasrin, S.Si., M.Pd. sebagai narasumber yang juga merupakan mantan Ketua LDK Ulul al-Baab UHO Periode 2008-2009M dan Pimpinan Pondok Pesantren Abdurrahman Bin Auf Wahdah Islamiyah kota Kendari.

Sebelum memulai materinya, narasumber Ustadz Hasrin, S.Si., M.Pd.I. memberikan tes kepada peserta yang hadir (Test-Islamic Worldview) untuk mendeteksi hasil pemikiran atau pandangan dari masing-masing peserta. Pada pemaparan materinya narasumber menyampaikan bahwa sebagai seorang mahasiswa kita harus tahu siapa sahabat yang di usia yang masih sangat belia sudah diangkat oleh Khalifah Umar bin Khattab sebagai penasehat kekhalifahan. Beliau adalah Abdullah bin Abbas, di mana usia beliau pada saat itu sekitar 14 atau 15 tahun. Pada umumnya usia 14 atau 15 tahun seperti itu kita masih duduk di bangku sekolah SMP kelas 3.

Sumber Foto: PD LIDMI Kendari

Diusianya yang terbilang muda, Abdullah bin Abbas yang sudah menjadi penasehat Khalifah ketika itu pernah ditanya kenapa engkau bisa menjadi penasehat Khalifah sementara usiamu masih sangat muda? Beliau hanya menjawab bahwa "Lisan yang selalu bertanya dan hati yang senantiasa terus berpikir". Inilah rumus dari beliau jika kita ingin memiliki banyak wawasan dan pengetahuan untuk diri kita. Maka hal ini patut kita amalkan.

Selain itu, Abdullah bin Abbas juga sering mendatangi para pembesar-pembesar dari kalangan sahabat kemudian beliau mengambil ilmu dari mereka setelah itu beliau kaji secara mendalam dengan hatinya. Modal dasar ilmu yang dimilikinya itulah membuat beliau terus berpikir, berpikir, dan berpikir.

Kita sebagai mahasiswa mestinya harus seperti itu juga dan harus memikirkan bagaimana masa depan kampusnya. Mungkin iklim di kendari ini terutama. Khususnya di kampus-kampus yang mungkin tidak terlalu nampak pemikiran-pemikiran liberal, dan sekuler tetapi kita tidak tahu, diam-diam ternyata telah menjangkiti para mahasiswa. Sehingga pola pikir atau cara pandang yang salah itu melahirkan pola sikap dan perbuatan yang keliru ketika beraktivitas.

Narasumber juga menambahkan bahwa mempelajari pemikiran Islam tidak cukup hanya denga 1 kali pertemuan saja. Berdasarkan pengalaman kuliah beliau dulu di Universitas Ibnu Khaldun Bogor, pelajaran Pemikiran Islam itu ditempuh selama 1 semester dan terdapat program khusus pengkaderan atau kaderisasi Ulama yang khusus mempelajari pemikiran Islam. Dengan tujuan agar mudah meng-counter pemikiran orang-orang yang muncul di panggung media Indonesia hari ini dan juga meng-counter tulisan-tulisan yang nyeleneh atau menyesatkan kebanyakan manusia.

Kegiatan yang diadakan pada malam hari ini, narasumber menggiring para peserta untuk menjawab pertanyaan dengan cara berpikir Islam (cara berpikir sesuai ajaran Islam). Sebab ada cara perpikir liberal dan cara berpikir sekuler yang perlu kita ketahui agar dengan cara berpikir yang Islami, kita bisa mendeteksi pemikiran-pemikiran di luar Islam.

Sumber Foto: PD LIDMI Kendari

Kegiatan ini berjalan dengan diskusi secara interaktif. Diantara peserta diskusi sangat aktif saling adu argumen setuju atau tidak pada suatu pandangan yang muncul dari setiap peserta. Kemudian jika terdapat pandangan yang keliru akan diluruskan oleh pemateri. Diskusi terus berlanjut hingga kegiatan selesai.

Adapun pesan dari para peserta terhadap kegiatan ini sangat memberikan manfaat, dan mereka ingin agar kegiatan-kegiatan seperti ini intens diadakan sebab bagi mereka kegiatan seperti ini selain menambah wawasan mereka bagaimana cara berpikir Islam yang benar juga membantu mereka untuk aktif dalam memberikan pandangan dan gagasan yang baik dan benar sesuai dengan ajaran Islam.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pimpinan Daerah Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (PD LIDMI Kendari) bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para aktivis dakwah kampus tentang bagaimana pemikiran-pemikiran melenceng seperti liberalisme dan sekularisme tengah menguasai kampus serta bagaimana upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk membendung pemikiran tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh Muhammad Munawir Akbar, S.H., M.H. selaku Ketua PD LIDMI daerah Kendari saat pembukaan kegiatan.

Selain itu, harapannya agar para aktivis dakwah kampus bisa mengetahui pemikiran-pemikiran liberalisme, sekulerisme, komunisme serta pemikiran lainnya yang bisa merusak aqidah mahasiswa dan umat muslim pada umumnya. Serta bagaimana mengatasinya. Sebab kampus merupakan sarang atau tempatnya berbagai ragam pemikiran yang mana ketika tidak dilandasi dengan pemahamam agama yang kuat maka mahasiswa akan mudah terjerumus ke dalam bahaya pemikiran-pemikiran yang rusak lagi merusak tersebut.[]

Posting Komentar

0 Komentar