Subscribe Us

APA DAN BAGAIMANA SIKAP CINA TERHADAP MUSLIM UIGHUR?

Dijawab Oleh Syaikh Al-Ushul 'Atha' Bin Khalil Abu Ar-Rasytah

Vivisualiterasi.com-1. Konflik antara pemerintah Cina dengan kaum muslim Uighur telah terjadi sejak 1863. Lebih dari 1 juta orang muslim Uighur, tewas dalam menghadapi pemerintahan Cina pada tahun 1949 ketika rezim komunis Cina dipimpin Mao Zedong. Rezim telah menghapus kemerdekaan provinsi tersebut, dan kemudian menggabungkannya ke Republik Cina. Orang-orangnya kemudian diambil dan disebar ke provinsi-provinsi lain di Cina.

2. Yang menjadi sebab kebencian rezim komunis Cina terhadap rakyat Turkistan Timur adalah Islam. Masjid-masjid menjadi sasaran-sasaran bagi Cina yang dengki terhadap Islam. Cina menghancurkan sekitar 25 ribu masjid pada tahun 1949 M. Di provinsi yang luas itu hanya tersisa sekitar 500 masjid. Cina melakukan penangkapan terhadap praktik-praktik keagamaan dalam bentuk apapun, khususnya pada para pemuda.

3. Dikarenakan kekayaan alam terutama minyak di provinsi yang oleh Cina disebut Xinjiang (yang artinya jajahan baru) itu, Cina sengaja mengosongkan provinsi tersebut dari penduduk etnis Uighur dan mendorong mereka menyebar ke provinsi-provinsi di dalam daratan Cina. Dan dari sisi lain, Cina mendorong rasnya dari etnis Han Cina untuk berdiam di provinsi tersebut (Xinjiang) sampai etnis Uighur saat ini (10 juta orang) hanya menjadi 40 persen dari keseluruhan penduduk Xinjiang. Konsentrasi etnis Han makin meningkat di bagian selatan provinsi tersebut. Provinsi itu sangat miskin khususnya di selatan, di mana menjadi daerah konsentrasi kaum Muslim.

4. Meski kezaliman-kezaliman itu terus terjadi, aktivitas menghidupkan kehidupan Islam masih terus diusahakan untuk berjalan, walau terbatas hanya di pedesaan-pedesaan. Namun demikian, Cina terus berusaha mencengkeram detil-detil kehidupan kaum Muslim Uighur. Cina melarang media memonitor aksi-aksi pembunuhan dan penangkapan yang dijalankan yang ditimpakan secara paksa terhadap provinsi tersebut. Cina melacak kaum Muslim Uighur yang lari dari Xinjiang dan akhirnya Cina memiliki suara di luar negeri di bawah dalih “terorisme”. Cina berhasil menangkap banyak orang dari mereka melalui jalur-jalur keamanan internasional, terutama dari negeri-negeri Asia Tengah dan Pakistan.

5. Pejabat Cina paling senior dalam urusan keagamaan Wang Xiuan, dia adalah kepala direktorat urusan keagamaan di Cina, mengatakan untuk konferensi nasional Ikatan Islami Cina bahwa "radikalisme sekarang menyusup ke wilayah-wilayah provinsi di dalam negeri”. Presiden Xi Jin Ping mendorong kaum Muslim Cina untuk melawan “penyusupan” keagamaan yang ilegal” (al-Mishri al-Yawm, 29/11/2016) mengutip dari surat kabar resmi China Daily). Ketakutan-ketakutan itu ditegaskan oleh apa yang dilansir oleh Russia today pada 1/3/2017, “Cina berulang kali memperingatkan bahwa kekuatan radikal dari luar berada di balik ide pelaksanaan aksi-aksi terorisme di Xinjiang dan wilayah lainnya dari Cina, sesuatu yang mendorong pihak berwenang melancarkan serangan-serangan penggerebekan yang keras”.

6. Sungguh menyedihkan bahwa aksi-aksi brutal Cina terhadap kaum Muslim Uighur ini terjadi dilihat dan didengar oleh jutaan kaum Muslim di dunia tanpa memicu emosi mereka dalam menghilangkan aksi-aksi brutal ini. Hal itu karena jutaan kaum Muslim terpecah-pecah tidak dihimpun oleh daulah umah, Daulah Islam, daulah al-Khilafah ar-Rasyidah yang telah hilang. Daulah al-Khilafah ar-Rasyidah itu wajib bagi setiap muslim yang mampu untuk berjuang mengembalikannya, dan berikutnya mewujudkan seorang khalifah, seorang imam, yang memelihara urusan-urusan dengan benar, orang berlindung padanya dan berperang di belakangnya seperti yang ada di dalam Shahih al-Bukhari dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda:

«ÙˆَØ¥ِÙ†َّÙ…َا الإِÙ…َامُ جُÙ†َّØ©ٌ ÙŠُÙ‚َاتَÙ„ُ Ù…ِÙ†ْ ÙˆَرَائِÙ‡ِ ÙˆَÙŠُتَّÙ‚َÙ‰ بِÙ‡ِ»

“Tidak lain seorang imam itu laksana perisai, orang berperang di belakangnya dan berlindung padanya”.

Pada waktu itu, Cina dan selain Cina tidak akan berani lancang menyerang seorang Muslim sebab ia paham bahwa satu takar dari mereka akan dibalas dua takar. Dan Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

12 Jumaduts Tsaniyah 1438 H
11 Maret 2017 M

Diringkas oleh #agustrisa

Sumber: http://hizb-indonesia.info/2017/04/03/serangan-brutal-cina-terhadap-turkistan-timur/

Posting Komentar

0 Komentar