Subscribe Us

BAHAYA IKHTILATH, MUSLIMAH DI JOGJA GALAKKAN NOBAR SYAR'I


Vivisualiterasi.com-Ahad, 22 September 2019 telah diadakan NOBAR SYAR'I di Cinemaxx Lippo Plaza Mall Yogyakarta. Adapun film yang ditonton adalah "Hayya The Movie", film yang menceritakan seorang anak kecil yang bernama Hayya mengalami trauma atas kebiadaban Zionist Israel.

Namun, sebelum Nobar dimulai, Nurfitrianti Vivi selaku penyelenggara Nobar Syar'i menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta Muslimah yang telah hadir, kemudian terima kasih juga kepada teman-teman dari Komunitas Royatul Islam, Muslimah KARIM Jogja yang telah membantu kepanitiaan sehingga berjalan lancar. Terakhir terima kasih kepada pihak bioskop Cinemaxx yang telah menyediakan tempat dan fasilitas yang ada di dalamnya.

Selain itu, Vivi juga memberikan edukasi kepada seluruh Muslimah yang hadir tentang Nobar Syar'i ini bahwa nonton bareng yang dilakukan di bioskop adalah salah satu ushlub dakwah dalam menyampaikan haramnya ikhtilath (campur baur) antara laki-laki dan perempuan non mahram yang di luar dari Syariat Islam.

Dalam penyampaiannya, Vivi menekankan bahwa tontonan yang kita tonton nanti ini tentu tak terlepas dari adegan-adegan ikhtilath di dalamnya. Namun kita selaku penonton hanya menjalankan peran kita sebagai penonton saja yang hukumnya mubah/boleh. Adapun dosa ikhtilathnya itu ditanggung oleh pemeran dalam film yang melakukan aktivitas ikhtilath tersebut.

Namun, menonton film ikhtilath, bukan berarti kita mendukung perbuatan ikhtilath tersebut. Maka wajar jika ada yang ingin memberikan komentar terkait film Hayya tersebut yang mungkin masih terdapat banyak pelanggaran hukum syara' di dalamnya, itu dibebaskan berpendapat.

Sebagaimana yang telah dikabarkan bahwa film Hayya ini 100% dananya disalurkan sebagai donasi untuk Palestina. Maka kami selaku penyelenggara lebih menekankan pada donasi dan dakwah haramnya nobar ikhtilath di bioskop. Bukan hanya pada esensi konten film nya karena jelas terjadi ikhtilath di sana, jelas Vivi.

Memang (lanjut Vivi) bahwa untuk menyampaikan dakwah haramnya ikhtilath, tak perlu ke bioskop. Sebab telah banyak tulisan artikel dakwah yang beredar di situs sosial media, selain itu juga bisa lewat forum-forum kajian. Namun kembali mengingat bahwa kebiasaan generasi muda sekarang malas membaca. Diajak kajian, cari-cari alasan. Maka harapan kami melalui Nobar Syar'i ini dengan menerjunkan umat langsung melihat bagaimana seharusnya kehidupan laki-laki dan perempuan yakni infishal/terpisah. Pungkas Vivi.

Terakhir, dalam menonton film tentu kita harus membentengi diri kita dengan tsaqafah Islam agar tontonan-tontonan yang kita tonton bisa kita filter agar tidak mudah terpengaruh pada konspirasi-konspirasi atau misi-misi terselubung dalam isi cerita film. Maka dari itu, kami mengajak teman-teman sekalian untuk menambah tsaqafah Islam dengan mengikuti kajian-kajian Islam dan belajar Islam bersama-sama.

Karena kami sadar, bahwa untuk menyelesaikan konflik Palestina tidak cukup hanya dengan mengorbankan harta (donasi) sebab harta akan habis. Namun, terlebih pada yang dibutuhkan adalah jiwa kita dengan menggabungkan diri dalam jama'ah yang memperjuangkan kebangkitan pemikiran Umat bahwa yang dibutuhkan Umat untuk memutus pembantaian adalah seorang Khalifah/Pemimpin Muslim yang menjalankan Syariat Islam secara Kaaffah dalam bingkai Khilafah. Allaahu a'lam bish shawab.

Posting Komentar

0 Komentar