Subscribe Us

MARI BERBENAH

Oleh: IntrovAnb

Vivisualiterasi.com-Satu tabiat kebanyakan manusia, apabila ia tenggelam dalam kesenangan dunia, maka kelalaian akan sangat mudah membekap diri. Saat sebelum musibah mendera, banyak dari sebagian kita lupa akan status kita sebagai hamba. Saat musibah melanda, barulah kita sadar, betapa manusia tak punya kuasa apa-apa, barulah kita sadar, bahwa hanya Allah adalah segalanya. Musibah yang menimpa adalah cara Allah mengingatkan kita untuk segera berbenah.

Mari berbenah. Mulailah lepaskan diri dari segala jebakan persepsi hewani dan duniawi yang selalu membekap diri. Lakukan perjalanan ke dalam diri hingga di ruang paling sunyi, di bilik hati yang paling tersembunyi. Lihatlah, ternyata di sana terlalu banyak pekat dosa selama ini membajak hati. Lisan kita terlalu mudah berkata bahwa Allah adalah segalanya, tetapi ternyata dalam sikap, dan denyut hati paling sejujurnya, justru imbalan dunia masih menjadi berhala bagi diri.

Berbenahlah, denyutkan ikrar taubat kepada Allah di puncak hati terbening. Berjanjilah, bahwa ketulusan cinta yang paling putih hanya dipersembahkan kepada Allah dan Rasul-Nya semata, mulai detik ini, hingga maut menutup usia.

Mari berbenah. Ingatlah, bahwa Allah menciptakan kita bukan hanya sekadar bertahan hidup, bukan sekadar makan minum bekerja, bukan sekadar kecil menjadi dewasa, menikah, beranak-pinak, lalu menua. Akan tetapi, satu-satunya tujuan Allah menciptakan kita hanyalah untuk beribadah kepada-Nya.

Ibadah yaitu menjalankan perintah-Nya di semua dimensi kehidupan, dengan ridha Allah adalah satu-satunya ekspektasi puncaknya. Amalkan seluruh syariah-Nya, dengan bertemu Allah dan Rasul-Nya kelak di jannah-Nya, adalah cita-cita pelecutnya.

Mari berbenah.
Betapa kita terlalu sering keluar dari rel ibadah dalam menjalani hidup. Tidak peduli, bahkan mengingkari ayat-ayat Allah. Melangkah di dunia tidak berdasarkan wahyu-Nya, hingga terperosok jatuh ke lembah hina kemaksiatan, bahkan kekufuran.

Mari berbenah.
Ingatlah, dunia dan pernak-perniknya hanyalah satu episode kehidupan, disini bukan akhir perjalanan hidup yang ditempuh. Hidup di dunia sangatlah singkat, apabila dibandingkan dengan akhirat yang sedang menanti kita di ujung sana. Jangan sampai dunia sementara ini memenjarakan kita dengan kefanaannya.

Mari berbenah.
Denyutkan asma Allah di sanubari paling tenggelam, menyelamlah sedalam-dalamnya di samudera hidayah-Nya. Dengan begitu, kita akan meraih pemaknaan dan kebahagiaan terpuncak. Puncak kebahagiaan itu hanyalah ridha, rahmat, cinta, dan ampunan-Nya. Kegembiraan batin yang tak mungkin disetarakan dengan apapun.  Jalan untuk meraihnya hanya melalui taqarrub kepada-Nya, dengan mahabbah yang paling putih, tanpa noktah hitam nafsu duniawi. Taqarrub billah, dilalui dengan lisan dan hati yang senantiasa basah oleh dzikrullah, dalam balutan cinta paling suci kepada-Nya, serta ketundukan total dalam menjalani syariat-Nya.

Mari berbenah.
Jangan sia-siakan sisa hidup yang Allah berikan kepada kita saat ini. Maksimalkan amanah hidup yang Allah titipkan semata untuk didedikasikan kepada Allah dan Rasul-Nya. Abadilah disana, dalam jejak langkah di jalan cinta-Nya, hingga kita menutup catatan hidup di dunia, dengan husnul khatimah.

Posting Komentar

0 Komentar