Subscribe Us

GITARIS MENUJU KOMISARIS BUMN

Oleh Nur Mariana
(Pengurus Tahfidz Online dan Aktivis Dakwah)


Vivisualiterasi.com-Jejak Abdee Eks Slank bikin konser untuk Jokowi hingga Komisaris Telkom

Abdee ‘Slank’ kini menjabat komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Sebelumnya, Abdee punya sederet jejak panjang ‘mendukung’ Jokowi hingga berakhir menjadi komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Abdee sudah bergabung di barisan para pendukung Jokowi sejak Pilpres 2014. Bentuk dukungan Abdee ke Jokowi dalam bentuk perhelatan sebuah konser. Kontribusi Abdee ‘Slank’ dalam pemenangan Jokowi juga pernah terjadi dalam Konser Akbar ‘Salam 2 Jari’ di GBK pada 5 Juli 2014. Konser tersebut merupakan momen penting bagi kemenangan pasangan Jokowi-JK.

Pada Pilpres 2019, Abdee kembali terjun untuk mendukung Jokowi. Kala itu, Abdee ‘Slank’ menggelar ‘Konser Putih Bersatu Menuju Kemenangan Indonesia Maju Bersama Gerakan #BarengJokowi’. Abdee selaku penyelenggara mengatakan konser ini juga bertujuan mengajak segenap warga memilih Jokowi untuk 2 periode bersama cawapresnya, Ma’ruf Amin. (Harian Aceh Indonesia, 28/5/2021)

Artis Abdi Negara Nurdin alias Abdee Slank diangkat menjadi komisaris PT Telkom pada Jum'at  kemarin. Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga mengatakan, Abdee Slank diharapkan bisa membantu Telkom untuk memperkuat kontennya. Sebab, selama ini, perusahaan negara yang dijual ke publik itu belum memiliki konten yang kuat. (kompas.com, 29/5/2021)

Banyak pihak menilai pengangkatan para komisaris tersebut bukan karena kapabilitas mereka, melainkan karena politik balas budi. Salah satu yang berpandangan demikian adalah Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas. “Akhir-akhir ini yang banyak terabaikan, di mana yang didudukkan untuk menjadi pimpinan dari BUMN tersebut terutama untuk posisi sebagai komisaris adalah orang-orang yang dinilai oleh banyak pihak tidak tepat, tidak kompeten dan tidak mumpuni. Penunjukannya terkesan lebih banyak bernuansa sebagai balas budi, karena yang bersangkutan telah berkontribusi di dalam pilpres dan atau pemilu yang baru lalu,” ucap Abbas. (CNN Indonesia, 30/5/2021)

Penunjukan Abdee Slank Komisaris Telkom dikritik Ketua DPP PKS. Bukhori Yusuf menyebut penempatan Abdee Slank sebagai komisaaris hanya akan merugikan Telkom karena latar belakang profesi tidak sesuai. “Ini jelas merugikan Telkom, karena tidak sesuai dengan profesi yang dijabatnya sebagai komisaris, dan jika Telkom dirugikan, negara akan dirugikan," kata Bukhori kepada wartawan. (detiknews, 30/5/2021)

Dalam sistem kapitalisme ini, memberikan jabatan kepada orang yang tidak tepat sudah tidak jarang lagi kita temui. Karena sistem kapitalisme adalah alat untuk meraih keuntungan materi, maka tidak heran jika para politisi dalam kapitalisme selalu mengejar kekuasaan demi keuntungan pribadi dan kelompoknya, bukan untuk kemaslahatan rakyat. Para politisi ini rela menghalalkan segala cara demi meraih kekuasaan tersebut, meski harus merugikan rakyat. Mereka tak peduli. Jabatan diberikan kepada yang bukan ahlinya adalah hal yang lumrah. Lihatlah berita yang baru-baru ini, salah satu selebritis dari pemain gitar menuju komisaris BUMN. 

Sangat miris melihatnya. Betapa rusaknya sistem kapitalisme ini. Rakyat saat ini hanya membutuhkan kepemimpinan yang benar. Benar dalam artian sesuai syariat Islam. Rakyat sudah muak dengan sistem sekuler-kapitalisme-liberal yang terbukti gagal. Sistem ini hanya memproduksi banyak persoalan seperti: kemiskinan, pengangguran, utang luar negeri, korupsi , dan lebih parahnya adalah politik balas budi yang sudah terlihat jelas bahwa para pemimpin hari ini hanya mementingkan dirinya dan kelompoknya.

Sungguh jauh berbeda dibandingkan dengan pandangan Islam tentang kekuasaan. Menurut Islam, kekuasaan adalah amanah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Jika amanah telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Ada seorang sahabat bertanya, ‘Bagaimana maksud amanah disia-siakan?‘ Nabi menjawab, “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (HR. Bukhari)

Kepemimpinan dalam Islam

Dalam Islam, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang setidaknya memiliki empat sifat dalam menjalankan kepemimpinanya, yaitu: Shiddiq, Tabligh, Amanah, Fathanah. Selain itu, ciri pemimpin Islam Nabi saw  bersabda:

”Pemimpin suatu kelompok adalah pelayan kelompok tersebut.”

Bisa kita simpulkan berarti seorang pemimpin adalah orang yang berpegang teguh kepada syariat dan sebagai pelayan masyarakat. Penuh perhatian kepada rakyatnya. Maqil bin Yasar menuturkan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda,

“Siapa saja yang memimpin pemerintahan kaum muslim, lalu dia tidak serius mengurus mereka, dan tidak memberikan nasihat yang tulus kepada mereka, maka dia tidak akan mencium harumnya aroma surga.” (HR. Muslim)

Selanjutnya, pemimpin hendaknya memiliki sikap istiqamah memerintah dengan syariah. Diriwayatkan bahwa Muadz bin Jabal, saat diutus menjadi wali/gubernur Yaman, ditanya oleh Rasulullah saw.,

“Dengan apa engkau memutuskan perkara?” Muadz menjawab, “Dengan Kitabullah.” Rasul saw. bertanya lagi, “Dengan apalagi jika engkau tidak mendapatinya (di dalam Al-Qur'an)?” Muadz menjawab, “Dengan Sunnah Rasululllah.” Rasul saw. bertanya sekali lagi, “Dengan apalagi jika engkau tidak mendapatinya (di dalam Al-Qur'an maupun Sunnah)?” Muadz menjawab, “Aku akan berijtihad.” Kemudian Rasulullah saw. berucap, “Segala pujian milik Allah yang telah memberikan petunjuk kepada utusan Rasulullah ke jalan yang disukai Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan al-Baihaqi)

Memilih pemimpin selain juga harus yang berkompeten dalam bidang yang diamanahkan. Amanah terlihat dari caranya  mengurusi rakyat berdasarkan aturan Allah. Bukan dipilih atas dasar balas budi. Hanya dengan sistem Islamlah kita mendapati pemimpin yang berkompeten dan amanah sehingga mengurusi rakyat dengan penuh optimal. Wallahu a'lam bish-shawab.[AR]

Posting Komentar

0 Komentar