Subscribe Us

ISRAEL DIDUKUNG ADIDAYA, PALESTINA BUTUH SOLUSI NYATA

Oleh Qonita Aliyatunnuha, S. Pd. 
(Aktivis Muslimah & Pegiat Literasi)


Vivisualiterasi.com-Serangan demi serangan biadab dari zionis laknatullah terus meneror pemukiman muslim Palestina sejak 10 Mei 2021. Dilansir dari Kompas.com, “Meski ada seruan untuk diakhirinya kekerasan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (17/5) malam berkata, Israel akan terus menyerang target yang mereka sebut teroris.”

Sampai saat ini, serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan 213 warga Palestina termasuk 61 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.400 orang di Gaza. 

Kabar terbarunya, masih dikutip dari Kompas.com, “Israel menghancurkan satu-satunya laboratorium di Jalur Gaza yang mampu memproses tes Covid-19. Laboratorium tersebut rusak akibat serangan udara yang dilancarkan Israel pada Senin (17/5)."

Penyerangan Israel-Palestina ini bukan kali pertama terjadi, mereka terus melakukan penyerangan sejak akhir Perang Dunia Kedua dan telah menjadi salah satu konflik paling tragis dan tak terselesaikan di dunia. Sehingga banyak yang berharap konflik ini bisa diselesaikan Pemerintahan Biden pada saat pergantian pemerintah AS, namun tetap saja tak ada yang berbeda. 

Terbukti pemerintahannya tak mampu berbuat apa-apa. Tak memberikan titik terang dalam konflik Palestina-Israel. Padahal AS adalah negara penyumbang terbanyak bagi PBB sehingga keputusannya selalu menjadi pertimbangan pengambilan keputusan. Namun, sampai saat ini PBB yang digadang mampu mewujudkan kedamaian dunia, mendadak diam, ketika umat Islam dizalimi. Ya, terus berharap sekaligus menyerahkan penyelesaian konflik ini ke PBB sama saja membiarkan Palestina terus dalam dekapan zionisme. Tak ada penyelesaian yang nyata.

Palestina Butuh Solusi Nyata

Serangan brutal Israel terhadap Palestina telah memancing perhatian seluruh dunia, namun kekuatan Israel yang didukung AS tidak pantas hanya dihadapi dengan kecaman dan beragam resolusi. Termasuk apa yang dilakukan negara Arab dan dunia Islam lewat OKI hanya menunjukkan pembelaan setengah hati.

Selain itu, problem krisis Palestina tidak bisa diselesaikan hanya dengan menghapus eksistensi entitas Israel zionis dari tanah kharajiyah Palestina, namun membutuhkan kesatuan kekuatan politik dan militer negeri Islam.

Ya, mereka tak sekedar membutuhkan makanan, minuman juga obat-obatan ataupun kecaman, namun mereka membutuhkan solusi tuntas yang visioner. Tak lain, ummat Islam harus segera menyingkirkan sistem kapitalisme, dan menggantikannya dengan kepemimpinan Islam secara kafah. Palestina membutuhkan pemimpin yang mampu menyatukan seluruh kaum muslim di seluruh dunia untuk mengembalikan hak-hak kaum muslim yang telah lama di rusak oleh kaum zionis laknatulah.

Tiada lain yang mampu mewujudkan Palestina kembali menjadi wilayah yang berdaulat kecuali Khilafah. Tersebab ketiadaan Khilafah, sang junnah dan raa'in, rakyat Palestina dan dunia tak hentinya dirundung duka. 

Sang Khalifah-lah yang nanti akan mengerahkan seluruh tentara-tentara muslim untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Yahudi Israel sebagaimana dahulu pada peristiwa Yahudi Qainuqa, Quraidhah, dan Khaibar. 
 
Dari Abu Hurairah ra. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: 

“Sesungguhnya seorang imam itu laksana perisai. Dia akan dijadikan perisai, di mana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/azab karenanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Nyatanya, tidak bisa dipungkiri bahwa Palestina dan dunia membutuhkan kehadiran Khilafah sebagai solusi visioner yang akan menjadi pembebas kaum muslimin dari berbagai penderitaan, dan yang akan menjamin terpeliharanya akal, jiwa, harta, kehormatan, keturunan, agama, keamanan dan negara. Wallahu a'lam bish-shawab.[NFY]

Posting Komentar

0 Komentar