Subscribe Us

MENANTI SALAHUDDIN AL-AYUBI YANG KEDUA

Oleh: Kamila Khairani
(Sastrawati, Member Akademi Kreatif) 

Luka itu kembali berdarah
Menahan pilu yang tak jua usai
Keperihan yang tak beranjak
Adakah yang peduli?

Tak ada jaminan keamanan
Tanah yang masih saja ternoda
Palestina masih saja terjarah
Adakah yang bisa menolong?

Satu dari tiga tempat suci di bumi
Yang mesti terjaga kemuliaannya
Tercemari tangan-tangan kotor Yahudi
Yang entah kapan semua kan usai

Ingatkah engkau, duhai teman?
Dimana kota suci para Nabi itu?
Sudahkah berikan penghormatan terbaik?
Baginya yang telah Allah muliakan

Tahukah engkau, duhai sahabat?
Saat toleransi beragama tercipta sempurna
Saat Yahudi, Nasrani dan Islam saling menjaga
Tak ada yang saling menista, tak ada yang saling menghina

Ingatkah engkau kapan masanya?
Tahukah kau kapan itu terjadi?
Itu bukan mimpi atau khayalan
Namun kenyataan yang mesti terulang

Saat umat berada dalam satu kepemimpinan
Saat Khalifah Umar Bin Khattab mengatur dengan Syariat
Menjadikan Islam landasan perbuatan
Menjamin terlaksananya hukum Allah di bumi

Ingatkah engkau, duhai sahabat?
Saat seorang wanita shalihah miliki kekuatan azzam
Tidak akan menikah kecuali dengan dia yang milliki misi yang sama
Misi suci demi kemuliaan Al-Quds yang penuh keagungan

Ingatkah engkau, duhai sahabat?
Akan kekuatan hati ayah sang pemimpin
Takkan memperistri kecuali dia sang ibu generasi penakluk
Semua butuh kekuatan tekad dan keberanian

Saat Allah berbuat sesuai prasangka
Tak ada yang tak mungkin bagiNya
Maka tanyalah ke kedalaman sanubari
Apa yang kau inginkan dari hidup ini?

Adakah kau miliki tekad yang sama?
Miliki kekuatan azzam sebagai pelopor
Berani bermimpi besar tuk kebangkitan umat
Semua bermodal keyakinan pada Yang Maha Merajai

Hingga Allah menitipkan amanah itu
Amanah yang dengannya jayalah Islam
Amanah yang dengannya tersiarlah dakwah
Dan dengannya pula mulia lah kaum muslimin

Amanah mendidik calon pemimpin umat
Yang kemudian terbebaslah Palestina yang terjajah
Dari musuh Islam yang hina lagi dzalim
Palestina dibebaskan untuk yang kedua kalinya

Adakah kau ingat suatu masa
Saat Khalifah tak mau bernegosiasi
Untuk berikan tanah Palestina meski sejengkal saja?
Karena sejatinya itu milik kaum muslim sedunia

Siap membela dengan mengangkat senjata
Menyatakan perang dan menggerakkan semua pasukan
Itulah sang Khilafah perisai umat
Yang menjaga dengan segenap cinta dan jiwa

Lalu bagaimana dengan hari ini?
Lama sudah saudara-saudara kita dinista
Dijajah dan dirampas segala hak Merek tanpa ampun
Siapa yang peduli? Siapa yang akan menolong?

Keringlah sudah air mata menangisi
Akan duka yang tiada pernah surut
Akan hati yang selalu meronta
Menjerit memohon pertolongan

Bukan harta, obat-obatan dan pakaian
Bukan pula logistik lainnya yang diharapkan
Mereka butuh tentara, mereka butuh saudara
Sebagai pembela, yang akan menolong

Butuh Khilafah sebagai perisai
Yang akan menjaga dari setiap musuh
Yang siap membela di barisan terdepan
Mengarahkan pasukan tuk mengusir setiap yang menghadang

Adakah kerinduan itu membuncah?
Rindu sang Khalifah pemimpin umat
Yang dengannya terterapkan syariat dengan kaaffah
Yang dengannya siar Islam terlaksana sempurna

Dari pusat negeri hingga pelosok desa
Setiap pintu-pintu rumah dimanapun
Tak ada lagi yang tak dimasuki cahaya Islam
Mengantarkan hidayah ke hati-hati setiap insan

Merindui Salahuddin Al-Ayubi yang kedua
Tuk kembali bebaskan tanah suci Palestiana
Tuk mengembalikan Al-Quds ke pangkuan kaum muslimin
Tempat Rasul mengimani seluruh Nabi

Merindui Salahuddin Al-Ayyubi yang kedua
Tuk kembalikan kemuliaan kaum muslimin
Menciptakan Islam Rahmatan Lil 'Alamin
Mengembalikan segala hak yang terampas

Merindui Salahuddin Al-Ayyubi yang kedua
Cukuplah duka itu sampai disini saja
Saatnya tuk bangkitkan umat dengan Islam
Dari kedzaliman yang terus merajai tiada henti

Bogor, 12 Agustus 2019
Kala Rindu Kembali Memanggil

Posting Komentar

0 Komentar